Problematika Nama Hanya Satu Kata

Nama adalah doa. Itulah yang saya percaya terkait nama yang saya miliki. Begitu pun nama-nama lain yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya. Tentu mereka mengharapkan yang terbaik untuk anak-anak mereka.

Adapun cara pemberian nama bisa berubah seiring dengan perubahan zaman. Orang tua dulu cenderung memberi nama anak dengan kata-kata pendek saja. Banyak orang yang memiliki nama hanya dengan satu kata.


Saat ini ada banyak bermunculan nama-nama yang lebih unik. Sebagai guru saya banyak menemuinya saat membaca absen di kelas. Bahkan ada nama siswi yang mengandung kata HUT RI karena lahir pada tanggal 17 Agustus. Meski begitu tetap ada siswi dengan nama yang singkat satu kata seperti Sinta.

Nama saya sendiri, meski terdiri dari empat suku kata, hakikatnya tetap hanya terdiri dari satu kata, Khairunnisa. Sehubungan nama ini, saya pun sempat mengalami berbagai problematika terkait nama yang hanya satu suku kata.

KHAIRUN NISA atau KHAIRUNNISA

Sewaktu masih kecil dan mulai bisa menulis dan membaca, hal yang tentu tak lupa saya pelajari adalah menulis nama sendiri. Saya masih ingat selalu menulis nama di sampul depan buku nulis. Nama yang waktu itu saya tulis adalah KHAIRUN NISA.

Ya, waktu kecil saya terbiasa menulis nama sendiri dengan huruf kapital. Selain itu ada spasi di tengah nama saya, sehingga kala itu nama saya terdiri dua suku kata. Setidaknya sampai kelas 3 SD saya menulisnya demikian.

Hingga suatu ketika, ayah saya mengatakan bahwa nama saya itu sebenarnya hanya terdiri dari satu kata. Tentu saya mempercayai ayah saya dan membenarkan penulisan nama saya. Sejak saat itu saya selalu menulis nama dengan Khairunnisa, tanpa spasi.

Nama yang tertulis di ijazah SD hingga kuliah pun semuanya Khairunnisa, tanpa spasi. Begitu pula nama di KTP dan Kartu Keluarga. Nama itulah yang saya gunakan hingga sekarang.

Khairunnisa Ast

Nama yang bagus tentu disukai dan digunakan oleh banyak orang. Itulah yang saya katakan kepada diri sendiri untuk menghibur saat menghadapi kenyataan bahwa nama saya pasaran. Bahkan jika saya membentuk sebuh klub yang membernya khusus orang bernama Khairunnisa, tentu ada orang yang bisa menjadi anggota. 

Tentu saya akui, nama pasaran tidak memiliki keunikan. Hal ini pertama saya rasakan saat mengenal sosial media. Ketika membuat akun Facebook, saya mendapati ada ratusan nama Khairunnisa. Apa bedanya saya dengan Khairunnisa yang lain.

Saat kuliah, saya berada di perantauan. Hal paling umum adalah menambahkan nama kampung halaman sesudah nama. Saya lebih suka melakukannya dibandingkan nama orang tua.

Saya pun memutuskan untuk menggunakan nama Khairunnisa Ast. Ast adalah singkatan dari Astambul, daerah asal saya. Tidak hanya Facebook, semua sosial media saya menggunakan nama ini, termasuk akun blogger.

Orang bernama Khairunnisa di Astambul tentu bukan hanya saya, tapi yang menggunakan nama Khairunnisa Ast di sosial media sepertinya hanya saya. Saya pun menemukan nama unik saya sendiri. Kakak dan adik saya juga menambahkan kata Ast di belakang nama Facebook mereka.

Khairunnisa Khairunnisa

Nama pendek dan terdiri dari hanya satu kata adalah hal yang lumrah di Indonesia. Tidak ada yang salah dan bukan masalah. 

Masalah timbul ketika saya mulai mengenal rekening online seperti Paypal. Untuk membuat akun, pengguna harus menulis nama asli yang terdiri dari nama depan dan nama belakang. Sedangkan nama saya hanya terdiri dari satu kata.

Nama Khairunnisa Ast tentu tidak bisa digunakan karena bukan nama asli. Saya sempat menggunakan nama Khairun Nisa, yaitu dengan memberi spasi pada nama saya sehingga terdiri dari dua kata. Ternyata cara ini tidak berhasil dan bahkan dianggap nama yang sangat jauh berbeda.

Setelah browsing di Google, ternyata cara penyelesaiannya adalah dengan mengulang nama saya menjadi Khairunnisa Khairunnisa.

Cara ini benar-benar efektif dan berlaku untuk semua kasus yang memerlukan nama depan dan belakang. Ketika membuat akun yang berhubungan dengan keuangan, saya selalu menggunakan identitas asli. Jika nama belakang diperlukan maka saya menulis Khairunnisa Khairunnisa.

Pada tiket pesawat, biasanya nama saya tertulis Khairunnisa Khairunnisa. Begitu pula pada akun mobil banking BNI yang saya miliki. Meskipun saat mendaptar saya hanya menulis nama Khairunnisa saja.

Bagi teman-teman yang mengalami kasus serupa bisa mempraktekkan cara ini.

K H A I R U N  N I S A

Saat menikah, saya berharap bisa berfoto langsung dengan buku nikah setelah akad selesai diucapkan. Setidaknya itulah yang saya bayangkan saat melihat pengalaman orang lain. Lagi pula saya sudah mengurus surat-menyurat secara lengkap sebelumnya.

Ternyata, pada hari akad, sang penghulu yang merupakan ketua KUA kecamatan Astambul menyatakan bahwa buku nikah kami belum dicetak. Alasannya karena ada ketidakcocokan nama pada dokumen saya. 

Pada semua dokumen dari KTP, Kartu Keluarga, dan ijazah, nama saya tertulis Khairunnisa. Kecuali pada Akta Kelahiran. Ada spasi pada nama saya.

Lebih tepatnya nama saya tertulis : 
K H A I R U N  N I S A
Nama tersebut ditulis dengan mesin ketik.

Jika dilihat dengan teliti, memang ada spasi di sana. Dan kepala KUA adalah orang yang sangat teliti. Beliau sangat berhati-hati tentang wali nikah. Tentu juga berhati-hati terkait penulisan nama. Nama di akta kelahiran persis nama yang saya tulis sewaktu masih kecil. 

Jika dilihat sepintas, sebenarnya spasi tersebut bisa dianggap tidak ada. Apalagi dokumen lain juga tanpa spasi. Hanya saja pak penghulu ingin memastikan sekali lagi sebelum buku nikah dicetak. Akhirnya nama saya tentu saja ditulis tanpa spasi. Nama di akta kelahiran belum diperbaiki.

Khairunnisa Fakhrudin Tahlil

Sebagai seorang muslim, saya berharap bisa mengunjungi tanah suci. Baik untuk melaksanakan ibadah haji, maupun umroh. Tentu saja saya hanya bisa berusaha dan berdoa. Panggilan Allah jua lah yang menentukannya. Seperti ibadah haji tahun ini yang dibatasi karena adanya Corona.

Meskipun belum berangkat, setidaknya saya berusaha dengan cara menabung dan mendaftar haji. 

Terkait haji dan umroh, ternyata diperlukan nama dengan tiga kata. Sedangkan nama saya yang hanya satu kata memerlukan tambahan nama lain. Cara yang dilakukan, berbeda dengan nama untuk rekening bank. Untuk haji dan umroh nama yang pendek ditambahkan dengan nama ayah. Jika masih kurang, maka ditambah dengan nama kakek.

Sebagaimana nama saya, maka di belakangnya ditambah nama ayah saya. Berhubung nama ayah saya juga hanya satu kata, maka ditambah nama kakek. Maka nama saya pun menjadi Khairunnisa Fakhrudin Tahlil. Hanya saja saya masih harus menunggu lama untuk panggilan ke tanah suci.

Nama yang hanya terdiri dari satu kata memang mengandung berbagai problematika. Namun bukan berarti tak ada penyelesaiannya. Oleh karena itu saya tetap menyukai nama ini yang telah diberikan oleh orang tua.

Bagaimana dengan namamu?

Baca Juga

Post a Comment

4 Comments

  1. namaku terdiri dari depan dan belakang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Urusan mengisi identitas online berarti tidak masalah. Palingan kalo mau umroh tambah nama ayah,

      Delete
  2. mudah-mudahan Allah segera mengundang ke tanah suci. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga kita semua segera bisa berziarah ke sana.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar