Perbandingan Menulis Artikel Tutorial Dengan Membuat Video

Perbandingan Menulis Artikel Tutorial Dengan Membuat Video
Beberapa hari terakhir, saya sedang rajin menulis artikel. Harapannya, dalam sehari saya bisa menulis beberapa artikel. Namun saat baru menyelesaikan posting artikel tentang Cara Membuat Kolom di Microsoft Excel kemarin, saya merasa capek. Saya sadar, ini tidak mudah.

Blog Mari Ngenet ini memang berisi artikel tentang berbagai hal yang berhubungan dengan internet. Beberapa di antaranya merupakan artikel tutorial yang berisi cara melakukan sesuatu. Ketika menulis artikel tutorial, biasanya saya menampilkan gambar berupa screenshot untuk memperjelas. Tidak lupa diberi tanda pada gambar tersebut.

Oleh karenanya, artikel tutorial tidak akan selesai hanya dengan menulis saja. Selanjutnya saya juga harus mengedit gambar. Semakin banyak langkah yang dilakukan dalam artikel tutorial tersebut, semakin banyak pula gambar yang ditampilkan. Sebenarnya menampilkan gambar screenshot bukanlah hal yang wajib. Hanya saja rasanya kurang lengkap tanpa disertai gambar.

Nah, karena itu pula setelah menyelesaikan satu artikel, biasanya saya bawa istirahat dulu. Walaupun masih ada sederet judul artikel tutorial lainnya yang bisa ditulis, bawaannya jadi malas aja. Apalagi ketika saya menyadari bahwa proses mengedit gambar itu lebih lama dari pada pelaksanaannya jika saya hanya melakukan rekam layar. Maka muncullah perbandingan antara artikel dan video.

Sejak dua tahun yang lalu sebenarnya saya telah membuat channel Youtube untuk Mari Ngenet. Hanya saja videonya masih sedikit. Saya juga di awal-awal masih kurang pede menampilkan suara saya yang cempreng. Jadilah channel tersebut kurang berkembang. Silakan bantu subscribe.

Akhir-akhir ini, saya mulai mencoba mengisi lagi channel tersebut dengan video baru. Apalagi membuat video tutorial itu cukup mudah. Saya cukup melakukan rekam layar dan bicara sedikit. Video berdurasi 3 menit pun bisa dibuat. Proses editingnya pun cuma sebentar. Karena kemampuan editing saya yang memang cukup amatir, jadi isinya mungkin cuma ngasih background saja. Tapi yang jelas membuat video tutorial lebih cepat daripada menulis artikel tutorial.

Mungkin karena ada pembanding itulah, sekarang saya cukup jarang menulis artikel tutorial. Karena tulisan masih memerlukan gambar untuk memperjelas. Bahkan ada beberapa kata seperti blok, geser, tarik dan sejenisnya yang susah diungkapkan meski sudah pakai gambar. Sekalian saja bikin video.

Pernah juga berpikir untuk menuliskan artikel dari video yang telah saya buat, kan tinggal buat transkrip dan cantumkan videonya. Namun hal ini belum terlaksana. Masih dalam wacana saja.

Adapun tutorial singkat hanya hanya memerlukan beberapa klik kadang masih saya tulis di blog ini. Intinya selama masih jelas dengan kata-kata dan satu dua gambar saja tidaklah terlalu ribet untuk dibuat. Hanya kadang artikel sejenis ini terlalu singkat karena saya sendiri keburu kehabisan kata-kata lain untuk disampaikan.

Tapi artikel tutorial hanyalah salah satu jenis artikel yang ada di blog ini. Biasanya saya menulis artikel tutorial karena sedang tidak ada ide untuk menulis artikel lain. Karena dari satu aplikasi saja, ada banyak materi tutorial yang bisa ditulis. Pertanyaannya hanyalah apakah saya cukup rajin untuk menulis.

Artikel ini muncul karena sebelumnya saya punya sederet judul artikel yang ingin saya tulis. Hanya saja, setelah menyelesaikan satu artikel saya sadar bahwa tidak semua ide tersebut mudah untuk dijadikan artikel. Meskipun saya tahu caranya, tapi saya merasa artikel tersebut masih kurang powerful dibandingkan video. Mungkin judul-judul tersebut akan saya gunakan untuk video saja.

Selain itu, jika kita melihat dari segi pengguna, saat mencari tutorial, orang-orang saat ini lebih cenderung untuk memilih menonton video. Memang masih ada yang membaca artikel, hanya saja tidak banyak.

Bukan berarti saya mengatakan bahwa artikel kehilangan pasarnya. Untuk tutorial pengguna memang mungkin cenderung pada video. Tapi untuk beberapa hal lain seperti informasi pengguna masih banyak yang lebih memilih untuk membaca.

Bagi saya sendiri tidak menutup kemungkinan bahwa saya akan tetap menulis bebera artikel tutorial. Karena saat ini saya sedang dalam proyek untuk menulis 30 artikel. Jadi saya memerlukan semua ide yang ada untuk menyelesaikannya.
Baca Juga

Post a Comment

6 Comments

  1. Semangat mbak, baik ngeblog atau ngeyutub. Apapun itu jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti tercapai niatnya.

    ReplyDelete
  2. Sekarang emang eranya video, semua -semua di cari di youtube, tapi masih ada kok yang cari tutorial di artikel kayak saya..he..he.. kadang untuk beberapa tutorial lebih jelas membaca terutama kalau ada masalah dikoding. tentu lebih enak di artikel, memahami pelan-pelan belajarnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga masih lebih suka tutorial artikel daripada video. Selain bisa pelan-pelan, juga bisa dipercepat sambil scrolling, hehe

      Delete
  3. Ternyata ada yang sama yah.. hahaha.. memang malas membuat artikel tutorial, cuma ladang buat mendapat tambaha trafik peluangnya besar di sana...

    Semangat sis..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena itulah Pak. Meski ngebosenin tetap dibikin. Tentu dengan kadar yang ngga bikin saya pusing.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar