Kirim Surat Pakai Resi atau Prangko?

Setelah membaca artikel di salah satu blog tentang bertukar kartu pos, saya pun jadi kepingin juga mencobanya. Maka hari ini, sekalian beli meterai di kantor pos, saya pun juga bertanya tentang kartu pos dan prangko.

Dari dua kantor pos yang saya datangi, yang pertama tidak menjual kartu pos. Yang kedua hanya punya kartu pos Dilan, dimana saya tidak berminat. Akhirnya saya hanya mendapatkan prangko.

Terbiasa melihat meterai seharga 10.000, saya kaget melihat prangko 3000 dan 2500. Keduanya mengingatkan saya sewaktu SD saat masih suka menulis surat. Apakah prangko memang semurah itu?

Saat ini orang memang jarang berkirim surat. Paling sering itu mengirim paket. Termasuk penggunaan prangko, lebih jarang lagi.

Saya bertanya pada petugas kantor pos, berapa nilai prangko yang digunakan untuk mengirim surat biasanya. Menurut petugas untuk keluar kota biasanya sekitar 5000. Bagaimana jika keluar provinsi. Sekitar itu juga.

Bagaimana jika keluar negri? Maka suratnya akan ditimbang dan ditentukan harganya. 

Jika ditimbang, apakah bayar langsung atau pakai prangko? Surat yang dikirim dengan prangko tidak memiliki nomor resi dan tidak bisa dilacak. Sedangkan yang berbayar biasa ada resinya dan bisa dilacak.

Sebenarnya saya agak bingung dengan nomor resi ini. Kenapa tidak semua pakai resi saja sih, supaya bisa dilacak semuanya. Tapi ini hanya ada dalam pikiran saya, tak perlu didebatkan dengan petugas.

Bicara resi, saya jadi ingat dengan surat PIN adsense yang bisanya dikirim pake kantor pos. Bukankah ini jenis surat yang tidak ada resinya?

Karena saya banyak tanya, petugas pos memperlihatkan contoh prangko pada saya. Tema prangkonya adalah tentang alat musik tradisional Indonesia. Karena tertarik, saya beli saja satu lembar. Entah kepada siapa saya akan mengirim surat dengan prangko ini. Atau cuma jadi koleksi?


Ngomongin prangko, saya jadi ingat dengan orang yang hobinya filateli, mengumpulkan prangko. Mungkin saat ini sudah tidak banyak yang punya hobi ini. Susah untuk mengumpulkan prangko saat ini.

So, menurut kawan, apa yang harus saya lakukan dengan prangko ini?
Baca Juga

Post a Comment

13 Comments

  1. selintasan saya pernah berpikir, bisakah kita mengirim surat dengan Prangko bekas? hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. prangko bekas ngga bisa dipakai, kan ada bekas stempel. Pertanda sudah pernah digunakan.

      Delete
    2. Hai, bantu jawab. Saya udh pernah kirim surat dengan perangko untuk temen saya ke UK, Hungary dan Portugal. Semua terkirim dalam waktu 10-15 hari an. Perangko yg saya gunakan 15.000

      Nah saat ini saya juga ingin mencoba kirim surat pakai perangko ke Bandung. Semoga saja suratnya terkirim :)

      Delete
  2. kadang saya sampai lupa bahwa di negara ini ada perangko,
    karena saking jarangnya pakai, dulu waktu kecil kalau tidak salah, harga prangko sekitar 150-300 rupiah, karena pernah lihat koleksi perangko lawas. kalau sekarang harganya 2500-3000 adalah hal yg wajar seh, masih tetap murah meriah kalau dibanding meterai 10.000 :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hanya saja kalo kirim suratnya ke tempat yang jauh, kayanya ngga 3000 ngga cukup deh. Yang ada nempel banyak perangko supaya cukup. Tapi memang sudah lama banget ngga make. Jadi ngga tahu juga persisnya.

      Delete
  3. Jadi ingat waktu kecil kalo kirim surat harus pakai perangko harga 200 sampai 500 tergantung jaraknya. Sekarang 2500-3000 ya mbak.

    Buat koleksi saja perangkonya mbak.😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2500-3000 itu perangko yang saya beli. Tapi ngga tahu harus make berapa lembar kalo kirim suratnya jauh. Kayanya buat koleksi aja ya, hehe

      Delete
  4. Pakai saja.. daripada hilang dan mubazir. Ukurannya kecil dan rentan terselip. Tapi bisa juga simpan, siapa tahu 50 tahun lagi harganya naik :-D

    Saya sudah lama tidak mengirim surat memakai perangko. Terakhir kali sekitar tahun 1990-an.. Hahahaha

    Yah, kalau resi itu layanan premium PT POS. Kenapa pakai resi, biasanya yang memanfaatkan jasa pos khusus yan gmemakai resi menganggap kirimannya "berharga" dan perlu dilacak. Ada biaya yang sebenarnya tidak murah karena harus ada satu staf dan kemudian juga peralatan serta sistem. Mencetak resi juga butuh biaya. Makanya tarifnya berbeda dengan kiriman pos biasa seperti kartu pos atau surat.

    Perangko sendiri adalah jasa umum nan praktif di masanya. Biaya "produksinya" juga murah karena sebagian kerjaan dilakukan oleh penulisnya, seperti menempelkan perangko.

    Kalau semua pakai resi, harga pengiriman akan naik dan pada akhirnya mengurangi daya tarik mengirim surat.

    Kira-kira gitu Nisa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Pak atas penjelasannya, mulai ada bayangan 👻 😂😂.

      Mungkin kalo ada yang mau saya kirimin surat saya pake beberapa. Tapi saya sendiri ngga tahu ongkos kirim surat saat ini, hehe.

      Delete
  5. Join postcrossing aja kak, bisa kirim-kiriman kartu pos ke luar dan dalam negeri dan memang masih pakai perangko. Kirim kartu pos ke amerika hanya butuh prangko 9000, ke eropa 8000, dan ke asia pasifik 7000. Dalam negeri kalo ga salah 4000/5000.
    daripada perangkonya ga kepake :) kan sayang.

    Udah gitu, setiap kartu pos yang kita kirim sampai di tujuan. kita juga bakal dikirimin kartu pos dari user lain. woth to try lah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih idenya. Itu beneran murah begitu ya kirim kartu pos ke luar negeri. Nanti saya coba deh. Kalo berhasil saya posting di sini.

      Delete
  6. barusan saya kirim kartu ucapan pakai perangko. kata2nya persis kita harus terima konsekuensi tidak bisa dilacak. tadi disarankan pakai perangko 5000 pdhal rasanya ingin tambah hehe. kemudian di cap. mohon doa supaya sampai dgn selamat sampai tujuan ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Asalkan nama dan alamat tujuan jelas, insyaallah sampai.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar