Antri di Bank Hampir 4 Jam, Ngapain Aja?

Hari ini sebenarnya saya tak punya rencana apapun, mumpung libur. Tapi berhubung mau ngambil sepeda motor di Banjarbaru, sekalian saja mau ke bank BRI. 

Sudah beberapa minggu kartu ATM BRI saya terblokir karna salah PIN saat ingin mendaftar SMS Banking. Pendaftaran gagal, kartu ATM terblokir. Berhubung masih bisa pake internet banking dan belum ada waktu luang, maka saya biarkan saja. Hari ini mumpung kosong dan bepergian, maka sekalian saja.


Pukul 9 saya tiba di bank BRI cabang Martapura. Sudah banyak orang yang berkumpul di halaman. Sepertinya mereka ingin mencairkan dana bantuan. Entah jenis bantuan yang mana. Seperti biasa, satpam menanyakan keperluan saya. Saya bilang saja mengurus kartu ATM yang terblokir.

Saya mendapat nomor antrian 20 untuk ke CS. Diminta duduk menunggu di tenda yang terpasang di halaman. Maklum, bagian dalam penuh dan musim corona, harus jaga jarak. Saya pun diberi firmulir yang harus diisi sambil menunggu. Berhubung bawa pulpen sendiri, saya langsung menuju kursi dan menulis.

Setelah selesai menulis, dimulailah proses menunggu. Sebagaimana kebanyakan netizen lajnnya, saya pun mulai bermain HP. Seperti biasanya, saya masih bermain Blossom Blast Saga. Saat nyamanya habis saya beralih membaca novel online.

Nomor antrian 1-5 CS baru dipersilahkan masuk ke dalam bank. Penantian ini bakal lama.

Waktu terus berlalu. Terlalu lama main HP, baterainya tinggal sedikit. Semestinya bawa buku biar tak ada istilah lowbat. Bisa membaca sampai puas.

Meski begitu, saya ngga kekurangan bekal. Ada power bank dalam tas. Maka kegiatan bermain HP bisa diteruskan. Setelah main game dan baca novel, saya pun mulai menulis artikel ini. Setidaknya saya harus menghasilkan sesuatu saat duduk di sini.

Pukul 11.56. Nomor antrian 16-21 dipersilakan masuk ke dalam bank. Masih harus mengantri, mungkin tambah satu jam lagi. Namun suasana panas di luar sudah berganti dengan kesejukan AC di dalam bank.

Ngapain sih lama-lama antri? Kenapa ngga balik besok saja?

Kenyataannya, Bank BRI di sini memang selalu ramai. Apalagi jika ke Customer Service. Kembali besok pun antrinya tetap lama. Berhubung saya sudah menghabiskan waktu beberapa jam duduk mengantri. Kenapa tidak diselesaikan sampai tuntas. 

Nasabah lain malah bercerita, bahwa hari sebelumnya ia datang setengah sepuluh dan bahkan ngga dapat nomor antrian ke CS. Hari ini ia beruntung dapat nomor antrian 30, nomor terakhir. Orang yang datang sesudahnya tidak mendapat nomor antrian dan diminta kembali lain waktu. Oleh karenanya, meski antrian terakhir ia merasa beruntung bisa ke CS untuk mengurus kartu ATM nya yang hilang.

Saya jadi ingat adegan dalam drama atau novel yang saya baca. Dimana tokoh utama menunggu berjam-jam di depan istana. Ckck, posturnya pake berlutut pula. Masih mending saya yang antrinya sambil duduk dan bisa main HP.

Mengurus ATM BRI yang Terblokir

Tidak lama setelah azan Zhuhur berkumandang akhirnya tiba giliran saya. Saya maju ke CS dan langsung menyerahkan formulir, buku tabungan, KTP, dan kartu ATM. Tidak lupa menjelaskan maksud saya untuk membuka blokir ATM karena salah memasukkan PIN.

Tidak berapa lama, CS pun sibuk di depan komputer, memfotokopi buku tabungan dan KTP. Kemudian menggesek kartu ATM di mesin EDC. Ada baiknya juga dari awal saya sudah diminta satpam untuk mengisi formulir, proses tersebut bisa langsung diskip.

Setelah itu saya pun diminta untuk membuat PIN yang baru melalui mesin EDC. Untuk layanan membuka blokir kartu ATM ini, ada biaya administrasi sebesar 5 ribu rupiah. Biayanya langsung dipotong dari saldo rekening. Sebenarnya sempat mikir, kenapa ngga pake tunai aja, sih. Cuma 5 ribu, ada kok di dompet. Tapi setelah saya pikir lagi, ini karena CS tidak menerima uang tunai. Walau cuma 5 ribu, bayarnya tetap harus di teller untuk pembukuan. Lebih ribet. Maka pilih yang praktis aja sekali duduk, potong saldo rekening.

Berhubung alasan kartu ATM saya terblokir saat sedang mencoba daftar SMS banking, maka sekalian saja saya daftar SMS banking. Sebelumnya CS memastikan apakah yang saya maksud adalah SMS yang masuk ketika ada transaksi. Saya bilang bukan SMS notifikasi tapi SMS banking agar bisa melakukan transaksi. Maklum aplikasi BRImo tidak support di HP jadul saya.

Baca Juga BRIMO Aplikasi Pengganti BRI Mobile, HP Jadul Tersingkir

Nomor HP yang didaftarkan adalah nomor HP yang saya tulis di kertas formulir. Proses pendaftarannya lagi-lagi hanya menggunakan mesin EDC. Saya cuma diminta memasukkan PIN beberapa kali. Sisanya CS yang melakukan.

Setelah selesai, CS bertanya apakh saya tahu cara menggunakan SMS banking. Saya pun langsung menjawab, ada aplikasinya di Play Store kan? Setelah itu CS menganggap saya sudah mengerti. Padahal saya sih malas mikir. Toh, kalo pakai aplikasi tinggal klik-klik doang. Ngga perlu menghapalkan kodenya.

Setelah tak ada lagi yang ditanyakan, saya pun sudah bisa pulang. Hampir 4 jam saya telah berada di bank.

Jika ditelaah, antri adalah salah satu proses yang harus saya lalui untuk meraih tujuan saya hari ini, yaitu mengurus kartu ATM yang terblokir. Maka mau tidak mau saya pun harus menjalaninya dengan lapang di dada.

Hmm, pernahkah kamu juga antri selama ini? Ngapain aja?

Baca Juga

Post a Comment

8 Comments

  1. Pernah dong Bu guru antri selama itu dan juga sama yakni di bank, bedanya aku mau buat rekening.

    Aku datang jam 9 dan pulang setengah dua, padahal pegawainya ngga ada yang istirahat jam 12, untungnya sebelum pergi aku cas dulu hapenya sampai penuh soalnya ngga punya power bank.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dimana-mana bank itu antrinya lama ya, apalagi kalau urusan ke CS. Baterai HP memang harus penuh tuh, ngapain lagi coba, kalo bosan.

      Delete
  2. Ada cabang bank ini yang buka di pulau tempat saya tinggal sebelumnya mbak. kalau harus tarik uang yayasan urusannya jauh lebih lamaaaaa.. karena kita harus melapor sehari sebelumnya nominal uang yang mau kita ambil, baru besoknya kembali lagi dan ya begitulah antri berjam2 huhuhuuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rekening yayasan lebih ribet daripada rekening pribadi ya. Mungkin juga karena uang yang mau diambil banyak, jadi mesti laporan dulu, biar uangnya disiapin :)

      Delete
  3. Pernah juga antri berjam-jam seperti ini di bank, aku sampai bosan main hp terus menerus sampai akhirnya di waktu-waktu terakhir cuma cengo aja 🤣. Ini kejadian udah 4/5 tahun lalu sih, cuma cukup bikin trauma pergi ke bank hingga sekarang 😅
    Bersyukurnya sekarang beberapa kegiatan finansial seperti aktivasi mbanking bisa lewat telefon, jadi nggak perlu antri berjam-jam di bank lagi 😭
    Yang bikin bingung, kenapa giliran kita duduk di CS, rasanya bentar banget cuma 5 menit, tapi giliran orang lain kok kayak lamaaaa banget kelihatannya 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget. Kalo bisa pake telpon sih, maunya pake telpon juga. Tapi itu kartu ATM perlu digesek supaya punya PIN baru.

      Pas giliran kita sendiri berasa bentar banget ya :)

      Delete
  4. Pengalaman nunggu antrian di kantor cabang Bri untuk mengaktifkan rekening yang sudah lama tidak terpakai dan dapat nomor antrian ke 7, dari pukul 08.15 sampai pukul 14.30 baru giliran saya, dan disarankan buat rekening BARU saja, akhirnya disuruh ke TERAS BRI terdekat dengan jarak 5km, setelah sampai cuma butuh waktu 15 menit untuk buat rekening baru, dan untuk kartu atm harus minta ke kantor cabang tanpa harus ambil nomor antrian, di kantor cabang cuma butuh 15 menit kartu atm pun jadi, seketika saya merasa menjadi orang paling bodoh sedunia, saya nunggu selama 6 jam 15 menit untuk proses yang seharusnya hanya butuh waktu 30 menit.....
    Gini amat jadi orang gaptek... Wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo ada pilihan teras BRI yang lebih sepi, biasanya urusan memang jauh lebih cepat. Tapi kita cenderung memilih bank cabang besar, padahal banyaknya orang membuat antrian lebih lama.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar