Zyrex, Mengenang Laptop Pertama Saya

Saya pertama kali mengenal komputer saat duduk di bangku SMA. Waktu itu adalah pelajaran TIK, setidaknya kami praktek mwnghidupkan dan menyalakan laptop. Selanjutnya saya juga ikut ekstrakurikuler komputer. Saya belajar mengetik di Microsoft Word.

Saat kuliah, berbagai tugas pun menghampiri. Tiap pekan ada power point dan makalah yang harus dibikin. Untungnya ada sebuah komputer di kosan. Kami pun bergiliran menggunakannya. Saat sudah kepepet, saya lari ke warnet.


Suatu malam pada tahun 2008 saya dan beberapa orang teman kosan pergi ke gedung JCC untuk mengadiri sebuah pameran ekonomi. Kebetulan teman kosan saya kuliah jurusan ekonomi.

Pada pameran tersebut ada sebuah stand elektronik yang menjual laptop. Salah satu laptop yang ditawarkan adalah merk Zyrex yang merupakan karya anak bangsa. Windows yang terinstal pun merupakan Windows XP original. Tipe laptopnya kala itu adalah Zyrex Bee 106P.

Saya yang saat itu belum memiliki laptop pun jadi tergoda. Apalagi saat itu hampir semua teman sekelas sudah memiliki laptop masing-masing. Saat itu saya sudah kuliah semester 3.

Harga yang ditawarkan kalo ngga salah sebesar 4,8 juta. Saya kurang tahu harga yang umum untuk pasaran laptop ukuran kecil. Yang jelas, saya sudah tergoda. Dan harga tersebut bagi saya masih di bawah 5 juta.

Hanya saja, saya tidak membawa banyak uang saat itu. Saat berangkat tidak kepikiran bahwa saya ingin beli laptop. Tapi pas lihat ada yang jual, saya lansung tergoda. Produk indonesia dan windows asli salah satu alasan pendukungnya.

Jika uang tunai dan uang di rekening saya dikumpulkan, jumlahnya cukup untuk membeli laptop. Hanya saja sebagian uang tunai saya simpan di kosan. Hanya beberapa yang ada di kartu ATM.

Karena dorongan hati yang kuat, saya putuskan untuk membeli saat itu juga. Pembayarannya dengan cara gesek kartu ATM dan sisanya secara tunai. Untuk menambah uang yang kurang saat itu, saya meminjam uang teman. Sepulangnya ke kosan akan segera saya ganti.

Maka resmilah saya membeli laptop merk Zyrex pada hari itu. Demi membalas budi teman yang sudah minjemin duit, saya rela pulang agak malam untuk menemaninya menonton konser ungu. Walau ujung-ujung nya kami tetap pulang lebih awal setelah melihat personil Ungu di belakang panggung.

Semenjak mempunyai laptop sendiri, saya semakin berani otak-atik laptop. Terutama yang perhubungan dengan software. Diantaranya aplikasi antivirus. Setidaknya saya selalu berusaha agar antivirus saya selalu update.

Saya juga semakin sering online menggunakan wifi kampus. Dari yang semula hanya mencari tugas kuliah, hingga bersosial media dan akhirnya mengenal blog.

Laptop Zyrex ini menemani saya hingga lulus kuliah. Saat merantau pun laptop ini juga saya bawa. Suatu ketika, saya bahkan pernah memasukkan laptop ini ke dalam tumpukan pakaian di dalam koper. Kemudian koper tersebut masuk bagasi pesawat. Alhamdulillah, laptopnya masih selamat.

Setelah memasuki dunia kerja, laptop ini juga masih setia menemani saya. Namun kekurangannya sudah mulai terasa.

Baterainya sudah bocor dan harus selalu dicolok ketika sedang digunakan. Beberapa keyboardnya error dan menampilkan huruf yang berbeda ketika diketik.

Setelah itu saya lebih sering menggunakan komputer kantor atau laptop ayah saya. Lama-kelamaan laptop tersebut semakin jarang dipakai. Saat ini, laptop tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. Saya telah menggunakannya sekitar 7 tahun. Bukan waktu yang singkat menurut saya.

Baca Juga

Post a Comment

2 Comments

  1. Menurutku lama juga itu pakai laptop selama tujuh tahun, ponakan saya punya laptop merk Lenovo juga pakainya cuma empat tahun dan sekarang layarnya sudah kena, jadi agak gelap gitu, kalau waktu pertama beli masih cerah.

    Baterai laptop memang kalo sudah lama suka bocor ya, harus dicolok ke colokan listrik biar bisa menyala.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang saya juga beralih ke Lenovo, tapi baru dua tahun, jadi masih baik-baik saja. Semoga laptop kali ini baterai bisa bertahan lebih lama.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar