Pesan Siaran di WhatsApp, Menyebalkan!

Saat ini mengirim pesan semudah menggerakkan jari di atas layar. Kurang dari satu detik, pesan yang begitu panjang bisa dikirimkan ke banyak orang. Demikianlah kemudahan teknologi.

Dulu, saat BBM pertama kali hadir dan mewarnai komunikasi di Indonesia, saya bukan merupakan penggunanya. Agak terlambat bagi saya menggunakan BBM hanya pada saat-saat terakhirnya hingga kini pengguna di Indonesia lebih banyak menggunakan WhatsApp.

WhatsApp (WA) memberikan banyak kemudahan untuk pengguna. Seiring berjalannya waktu update terus dilakukan hingga pengguna bisa melakukan banyak hal lewat WA. Tidak hanya mengirim pesan teks, tapi juga bisa mengirim pean suara, menelpon, video call, mengirim file, update status dan berkomunikasi dalam grup.

Ketika ada informasi yang ingin dibagi, pengguna begitu mudahnya meneruskan kepada orang lain. Baik itu lewat pesan pribadi atau pun lewat grup. Penyebaran informasi terbanyak biasanya lewat grup. Karena di grup, kita bisa berbagi informasi ke banyak orang sekaligus meskipun kita tidak kenal dengan orang tersebut. Yang penting, masih berada dalam grup yang sama.

Untuk menghindari share informasi yang tidak penting dan tidak relevan dalam sebuah grup WA, biasanya setiap grup memiliki aturan masing-masing. Orang yang suka melanggar aturan bisa dibisukan atau ditendang dari grup. Beberapa grup yang lain menyetel pengaturan grup sehingga hanya admin yang bisa mengirimkan pesan.


Beberapa orang tertentu memilih untuk membisukan grup jika tidak mau mendengar bunyi notifikasii setiap saat. Beberapa yang lain memilih untuk keluar dari grup apabila merasa keberadaannya dalam grup tersebut tidak penting.

Untuk sebagian besar orang, fungsi WA sudah hampir menggantikan fungsi SMS. Saya lebih sering menerima pesan pribadi lewat WA daripada SMS. Hampir semua SMS yang saya terima berasal dari operator. Pesan pribadi lainnya malah SMS penipuan.

Oleh karenanya, selain pesan di grup, tentunya saya berharap chat pribadi yang saya terima WA adalah sesuatu yang memang penting. Atau setidaknya sapaan dari teman yang jauh juga saya anggap penting.

Kenyataannya, kadang saya masih menerima pesan pribadi yang hanya berupa informasi yang diteruskan. Ada yang mengiklankan ingin jualan, ada juga sekedar berbagi informasi keagamaan.

Seandainya pesan tersebut dikirim ke dalam grup, biasanya saya hanya akan melewatinya saja. Saya tidak terlalu mempedulikan orang yang sering mengirim pesan terusan di grup. Tapi ketika dikirim secara pribadi lewat pesan siaran, rasanya menyebalkan sekali.

Saat ada seseorang yang mengirimkan pesan siaran lebih dari tiga kali kepada saya, apalagi dari orang yang tidak begitu saya kenal meskipun nomornya tersimpan di HP. Maka tidak segan-segan saya akan memblokirnya.

Saat ini, menurut saya bukan saatnya lagi mengirim pesan siaran ke banyak orang seperti zaman BBM dulu. Tidak ada orang yang suka menerima pesan siaran secara pribadi. Apalagi jika sering dilakukan. Jika memang ingin berbagi, bagikanlah ke grup yang relevan.

Berhubung saya tidak suka menerima pesan siaran, maka saya pun menasehati diri saya sendiri untuk tidak melakukannya. Karena bisa jadi orang yang menerimanya memiliki perasaan yang sama seperti saya. Begaimana dengan Anda?
Baca Juga

Post a Comment

4 Comments

  1. Rasanya seperti didatangi oleh salesman door to door yah Nisa.. :-D Cuma bedanya di dunia maya.

    Memang sangat tidak menyenangkan. Sebuah konsekuensi dari kemudahan yang diberikan oleh Whatsapp

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget, Pak. Makanya saya tega menekan kode blokir.

      Delete
  2. kadang saya juga begitu tuh, gak kenal tiba-tiba nawarin sesuatu. langsung blokir aja deh he..he..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih baik langsung blokir daripada bikin dongkol, ya, hehe.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar