ARASHI, Lampu LED Solusi Listrik Mati

Di kota-kota besar seperti di pulau Jawa, apalagi di Jakarta, mati lampu mungkin adalah kejadian langka. Tapi di Kalimantan Selatan, sebulan sekali pasti ada mati listrik. Apalagi saat musim kemarau, ketika air di bendungan Riam Kanan yang menjadi sumber PLTA menjadi surut, maka ada jadwal pemadaman bergilir di tempat tinggal kami.

Dulu, saat mati lampu, lampu minyak menjadi andalan penerangan di malam hari. Di rumah kami sendiri tidak biasa menggunakan lilin. Karena jika salah meletakkan, bisa-bisa alasnya ikut terbakar.

Sekarang sudah ada lampu yang lebih baik lagi. Lampu LED yang sudah dilengkapi dengan baterai. Yang otomatis bisa menyala saat mati lampu.

Di luar sana ada banyak merk lampu. Tapi hati saya sudah terpaut dengan merk yang satu ini, yaitu Arashi.

ARASHI, Lampu LED Solusi Listrik Mati

Apa kelebihan dari lampu Arashi?

Saya sebenarnya baru kali ini menggunakannya. Pertama kali mendengarnya dari seorang teman. Yang membuat saya tertarik bukan karena lampu ini memiliki keistimewaan khusus. Tapi karena namanya adalah Arashi.

Saya mengenal nama Arashi sebagai nama sebuah grup boyband Jepang yang terdiri dari 5 personil. Anggotanya yaitu Satoshi Ohno,Sakurai Sho, Nino, Aiba, dan Matsu Jun. Ini adalah satu-satunya boyband yang saya ingat nama semua anggotanya. Sedangkan boyband lain seperti Kattun atau lainnya, saya hanya kenal satu dua. Apalagi boyband Korea. Saya bahkan kesulitan melafalkan nama mereka. Boyband Indonesia pun saya juga tidak terlalu kenal.

Mengapa saya begitu mengenal Arashi?

Karena Arashi adalah boyband favorit adik saya. Dia suka sekali dengan boyband ini. Menceritakan para personilnya. Menonton drama yang mereka bintangi. Dan hampir setiap hari memainkan musik yang mereka nyanyikan. Oleh karena itu, saya pun ikut mengenal mereka.

Dibandingkan bahasa Korea, bagi saya Bahasa Jepang memang lebih mudah untuk diingat dan dilafalkan. Arashi sendiri berasal dari Bahasa Jepang yang berarti Badai.

Nah, karena nama yang khas itu pula lah yang membuat saya tertarik dengan lampu Arashi.

Jika dilihat di situs belanja online, harga lampu Arashi bervariasi dan berbeda untuk setiap Watt nya. Ada lampu dengan ukuran 5 W, 7 W, 9 W, 11 W, 15 W, dan 18 W.

Salah satu toko online menjual Arashi 7 W seharga Rp 51.500,- dan Arashi 18 W seharga Rp 68.000,-. Tapi jika saya belanja online, maka akan mendapat beban ongkos kirim. Selain itu saya juga harus menunggu pengiriman paling cepat selama 3 hari. Kemudian saya juga akan deg-degan, takut lampunya rusak di jalan.

Oleh karenanya kali ini saya memilih untuk membeli langsung di toko meskipun harganya lebih mahal. Lampu Arashi 5 W seharga Rp 60.000,- dan Arashi 18 W seharga Rp 85.000,-. Tapi lampu bisa sampai ke rumah hari itu juga dengan aman.

Dengan adanya lampu LED Arashi, saya tidak perlu merasa kerepotan saat mati lampu. Lampu Arashi akan otomatis menyala dengan menggunakan energi baterai jika aliran listrik tiba-tiba terputus. Cahayanya memang agak redup jika dibandingkan cahaya yang bersumber dari aliran listrik langsung. Tapi jauh lebih terang jika dibandingkan dengan nyala lampu tembok atau lilin.

Saat listrik mengalir seperti biasa dan lampu dinyalakan, saat itulah proses charge atau pengisian daya pada baterai daya berlangsung. Dan pada saat listrik mati, lampu akan otomatis menyala.

Untuk lampu 18 W, kekuatan baterainya bisa sampai untuk 3 jam. Sedangkan lampu 5 W, tertulis bisa sampai 6 jam. Mungkin karena ukuran watt yang kecil bisa lebih hemat dan tahan lama.

Saat ini saya hanya menggunakan dua buah lampu Arashi. Yaitu di ruang tengah dan kamar tidur. Karena kedua ruangan itu yang paling memerlukan penerangan menurut saya.

Bagi yang sering berurusan dengan mati lampu, mungkin lampu Arashi bisa menjadi solusi. Bolehlah saya mengutip sedikit lirik lagu dari grup Arashi.

Arashi... Arashi... for dream.
Baca Juga

Post a Comment

10 Comments

  1. Ooo.. perhitungan yang bagus soal belanja online.. Murah tapi mahal karena ongkir.

    Ehmm pecinta boyband Jepang rupanya.. heuheuheu....

    Kalau di rumah mati lampu, saya juga pake lampu LED seperti ini. Tapi sumpah, sampai sekarang nggak pernah ingat merknya.. hahahaha maklum, Nyonye yang beli...:D Saya yang bayar saja...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya beli online biasanya saat pilihan offline tidak tersedia atau susah dijangkau.

      Berhubung sering nonton, jadinya juga suka boyband jepang, hehe

      Masalah beli lampu kadang memang jadi urusan ibu2. Padahal yang masang lampunya biasanya minta ke Bapak. 😁

      Delete
  2. Berkembangnya sebuah teknlogi sangat membantu kita dalam kehidupan sehari - hari, terutama buat Mbak Admin blog ini yg notabenenya " Pengantin Baru " pasang didapur juga Mbak lampunya, biar masaknya cepat, hehehe.....

    Klu dikamar lampunya jng yg terang2, sebab susah tidur ( silau ), banyak gangguan. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm,,, boleh juga idenya. Kalo di kamar,,, memang sengaja dipilih yang tidak terlalu terang :)

      Delete
    2. makin gelap makin asik.... :) #hussssss....

      Delete
    3. Juga tambah konsentrasi...... :)

      Delete
  3. Kalau saya sudah sedia emergency lamp, karenamemang sangat jarang sekali mati lampu. jadi juga jarang di pake. nganggur gitu aja.

    Ingetnya malah pas mati lampu doang, itu emergency baru di cariin. lebih parah kalau lupa di charge. hadeeuhh...

    lebih praktis pakai Arashi kayaknya ya.. gak perlu repot nge-charge.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ngga perlu dicharge. Selain itu lampunya sudah terpasang, jadi ngga perlu dicari. Otomatis :)

      Delete
  4. dirumah saya sudah arashi semua, jadi kalau mati lampu ngak berasa mati lampu, sebab arashi solusinya. Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga. Wah, penggenar Arashi juga rupanya :)

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar