Penjelasan Sangat Sederhana Tentang Saham Beserta Contohnya

Saya sering mendengar tentang orang yang bergelut dalam investasi saham, namun sampai sekarang belum tertarik untuk mencobanya. Meski begitu, kadang saya tetap merasa penasaran tentang seluk-beluk saham tersebut. Maka ada kalanya saya pun membaca artikel tentang saham. 

Hanya saja sangat sulit menemukan artikel yang cukup membumi tentang saham, maksudnya artikel yang sederhana dengan contoh kehidupan sehari-hari supaya orang yang bukan dari latar pendidikan ekonomi seperti saya bisa relate dan lebih paham. Ketidakpahaman pulalah yang membuat saya sampai sekarang belum tertarik untuk bermain saham.

Setelah membaca beberapa artikel dan mencoba mencernanya dengan pemahaman saya yang terbatas, saya mencoba menulis ulang tentang saham menurut pemahaman saya dengan contoh yang paling sederhana. Saya sangat terbuka dengan kritik dan masukan apabila apa yang saya tulis terdapat kekeliruan ataupun tambahan lainnya. Tujuan lainnya artikel ini ditulis adalah sebagai pembuka diskusi bagi yang ingin membahas mengenai saham.

Definisi Saham

Menurut Wikipedia, saham adalah bukti nilai dari sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal.


Sebagai contoh, misalnya saya punya toko kelontong, maka saham toko tersebut adalah milik saya.

Ketika sebut saja Sanah ikut menambah modal di toko tersebut, maka Sanah membeli sebagian saham dari saya di toko kelontong tersebut. Jumlah sahamnya tergantung dari uang yang ia setorkan. Biasanya untuk memudahnya transaksi, penjualan saham disebut dengan harga perlembar.

Sebagai pemilik toko saya bisa menentukan harga awal saham yang saya jual perlembarnya. Tentu saja banyak faktor lain yang juga mempengaruhi harga saham.

Kenapa seseorang membeli saham? Apa keuntungannya?

Seperti contoh di atas, kenapa Sanah mau membeli saham toko kelontong saya?

Jawaban utama ada pada bagi hasil keuntungan atau dividen. Toko kelontong yang saya kelola tentu  meraup keuntungan setiap tahunnya. Sebagai pemilik saham, maka Sanah pun akan memperoleh keuntungan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Kenapa harga saham bisa berubah?

Masih dengan contoh toko kelontong di atas. Misalnya, saat awal Sanah membeli saham toko kelontong, harga perlembarnya hanya Rp 100.000. Harga saham tersebut bisa naik dan juga bisa turun.

Jika toko kelontong saya semakin maju, tentu keuntungan yang diraih pun semakin banyak. Oleh karenanya bagi hasil yang akan diterima oleh pemilik saham juga semakin besar. Hal inilah yang bisa menyebabkan harga saham menjadi naik. Nilai yang dimiliki selembar saham di atas bisa menjadi Rp 120.000 atau lebih.

Sebaliknya jika toko kelontong saya tidak berjalan dengan baik. Bahkan jika sampai mengalami kerugian, maka bagi hasil yang diperoleh pemilik saham akan sedikit atau malah ikut rugi. Nilai saham pun menjadi turun karenanya. Bisa saja harga saham toko kelontong jadi Rp 80.000 atau terus turun.

Selain itu harga saham juga dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran pasar.

Kenapa ada jual beli saham?

Sebagai bukti kepemilikan perusahaan atau penyertaan modal, kepemilikan saham bisa dipindahkan ke orang lain. Transaksi terjadi karena ada yang mau menjual dan ada yang mau membeli. 

Dibandingkan mengharap keuntungan dari dividen yang harus menunggu lama, para pemain saham lebih suka mencari untung dengan selisih pada transaksi jual beli saham. Beli saham dengan harga murah dan menjualnya dengan harga mahal, sesuai dengan prinsip ekonomi. Di sinilah pemain saham biasanya banyak meraih keuntungan.

Kenapa menjual Saham jika tahu rugi?

Dalam jual beli saham ada yang untung dan ada yang rugi. Orang yang rugi yaitu orang yang menjual saham lebih murah daripada harga ia membelinya. Misalnya Sanah beli saham toko kelontong saya sebesar Rp 100.000 perlembar kemudian ia menjualnya kepada Uswah sebesar Rp 80.000 perlembar. Maka Sanah mengalami kerugian.

Jika tahu rugi, kenapa Sanah tetap menjualnya?

Ada beberapa alasan seseorang menjual saham. Alasan paling klasik adalah sedang butuh uang. Meski murah, tetap dijual. 

Alasan lainnya adalah melihat kinerja perusahaan dan harga saham yang semakin turun. Jika toko kelontong semakin rugi, harga sahamnya pun jadi semakin turun. Sanah memilih menjualnya sekarang di harga Rp 80.000 daripada nanti harganya lebih turun lagi. Setidaknya ia bisa meminimalisir kerugian yang akan dialaminya.

Apakah ketika dua buah pihak melaksanakan transaksi jual beli saham, salah satunya pasti pengalami kerugian?

Jawabannya Belum Tentu.

Misalnya toko kelontong yang saya miliki maju pesat. Sanah yang awalnya beli seharga Rp 100.000 menjual sahamnya karena sedang butuh uang. Harga saham pun sedang naik. Ia berhasil menjualnya seharga Rp 120.000 kepada Uswah.

Uswah yang membeli dengan harga mahal juga tidak merasa rugi. Karena toko kelontong semakin maju dan harga saham naik hingga Rp 130.000 perlembar. Ia juga mendapat dividen di akhir tahun.

Dalam transaksi antara Sanah dan Uswah tidak ada pihak yang dirugikan.

Bagaimana Supaya Untung dalam Jual Beli Saham?

Jawaban sederhananya tentu saja membeli saham dengan harga murah dan menjual dengan harga mahal.

Hanya saja harga saham tidak bisa ditentukan oleh pemilik saham semata. Namun harga saham ditentukan oleh kondisi perusahaan dan pasar. Untuk memprediksi harga saham akan naik atau turun perlu pengetahuan yang mendalam mengenai saham.

Apakah jual beli saham itu riba atau judi?

Tidak tahu.

Saya menjawab tidak tahu karena saya memang tidak tahu. Apa yang saya tulis diatas hanyalah pemahaman dan penjelasan sederhana tentang saham.

Pada praktek jual beli saham saat ini, jarang ada interaksi langsung antara pemilik perusahaan dengan pembeli saham. Biasanya ada pihak ketiga atau broker yang menjadi perantara dalam jual beli saham. Terdapat sejumlah aturan lain dalam proses jual beli saham tersebut yang belum saya pahami. Oleh karenanya, tidaklah bijak menghakimi sesuatu yang tidak kita mengerti.

Kesimpulan

Apa yang saya tulis di atas adalah pemahaman saya tentang saham secara sederhana. Tidak ada tips dan trik khusus supaya meraih untung dari saham karena memang bukan keahlian saya. Tambahkan masukkan kamu di kolom komentar ya.
Baca Juga

Post a Comment

2 Comments

  1. Penjelasan yang simpel tapi gampang sekali di mengerti tentang saham. Ternyata begitu ya.

    Kadang aku pengin main saham juga tapi sampai sekarang bingung cara memulainya, tapi yang utama bingung modalnya.😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga kadang penasaran. Tapi masih terlalu banyak yang belum saya pahami, jadi tak berani mencoba.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar