Korban Tak Sadar Telah Mengirim Kode OTP

Saya membaca salah satu postingan di grup Facebook tentang cara menangani WhatsApp yang telah dihack orang lain. Salah satu metode pencegahannya dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah. Sebagai postingan populer, banyaklah komentar netizen di sana. Diantaranya menyalahkan korban yang telah mengirimkan OTP ke penipu sehingga akunnya berhasil dicuri.


Pada zaman informasi yang sudah maju ini, kesannya memang naif sekali sampai mau mengirimkan kode OTP ke orang lain. Bukankah sudah jelas tertulis bahwa itu adalah kode rahasia yang tidak boleh dibagikan kepada siapapun. Mau tidak mau, korban memang salah di sini.

Tapi eh tapi, setelah saya membaca salah satu komentar orang yang pernah menjadi korban, kronologisnya tidak sesederhana itu.

Biasanya ada dua modus yang digunakan penipu kepada korban. Iming-iming hadiah atau minta tolong. Dalam kasus kali ini modus yang digunakan adalah minta tolong. Contohnya seperti gambar di bawah.

Sebagai orang yang pernah jualan pulsa, saya tahu rasanya saat isi pulsa ke nomor yang salah. Saldo berkurang, uang ngga dapet, apes memang. Maka saat membaca isi pesan seperti itu, muncul rasa kasihan kepada pegawai Alfamart tersebut. Walaupun dalam hati saya juga ngga ngerti Fishinggo game apaan.

Nah, berbeda dengan kode OTP dengan keterangan berbahasa Indonesia, kode OTP yang diterima korban menggunakan bahasa Thailand. Secara korban tidak sadar bahwa itu adalah kode OTP. Ditambah, korban mungkin memang ngga terlalu memperhatikan.

Bagi korban, kode tersebut tidak berguna. Namun bagi pegawai Alfamart sepertinya sangat penting dengan ancaman potong gaji. Korban cukup mengirim kode tersebut tanpa biaya sedikitpun, maka ia telah berbuat baik kepada orang lain. Akhirnya korban pun tanpa sadar mengirim kode OTP tersebut pada penipu. Kemudian akunnya berhasil dihack.

Dari kejadian di atas, saya sadar penipu memang semakin ulung. Ia memilih bahasa yang tidak dipahami korban, mengirim pesan dengan bahasa halus. Maka korban yang tidak teliti pun bisa tertipu.

Oleh karenanya, kita sebagai pengguna memang harus berhati-hati. Jika diperhatikan lebih teliti, pesan SMS dikirim oleh WhatsApp, jadi itu tidak mungkin kode game. Meskipun kita tak paham maksud pesan SMS tersebut, jangan pernah mengirimkannya kepada orang lain.

Cara penipu memang semakin halus. Korban tak sadar sampai akhirnya akunnya dicuri.

Urgensi akun WhatsApp bagi setiap orang memang berbeda. Bahkan ada netizen yang komen bahwa akunnya bukan akun penting dan tak ada rahasia apapun. Silakan dihack. Padahal WhatsApp bukan sekedar isi pesannya. Tapi kontak akunlah yang penting. Akun yang dicuri biasanya digunakan untuk menipu para kontak yang ada pada akun tersebut.

Mari kita lebih berhati-hati dengan akun yang kita miliki. Jangan pula cepat menghakimi orang lain tanpa tahu cerita lengkapnya. Semoga bermanfaat.

Baca Juga

Post a Comment

3 Comments

  1. Kalo kode otp WhatsApp aku belum pernah dimintai sih, tapi kalo kode otp shopee pernah, aku kirim ke orangnya yang katanya nanti aku dapat hadiah, eh orangnya malah marah-marah.🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walaupun akun saya ngga ada saldonya, saya ogah kirim2 OTP ke sembarang orang meski sekedar isengin penipu. Soalnya saya punya pengalaman buruk dengan penipu model begini.

      Delete
  2. Benar bukan akunnya yg terpenting tapi kontak kita. Saya sudah pernah ngalamin. Entah dari mana saya melakukan kesalahan yg jelas efeknya sangat buruk. WA dibuat utk menipu banyak orang dan mereka meminta pertanggung jawaban pada saya, sementara saya ngga tau apa2. Intinya jgn sampai terulang. Udah kapok krn byk menguras emosi bahkan materi

    ReplyDelete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar