Sebelumnya, saya pernah ikut kursus Bahasa Arab online. Setelah itu vakum. Tidak lupa saya menginstal aplikasi kamus Bahasa Arab di android biar mudah mencari terjemah kata tertentu.
Pernah juga saya belajar Bahasa Arab dengan membaca Webtoon berbahasa Arab. Alasannya karena saya suka baca komik dan pernah mempraktekkannya dalam meningkatkan Bahasa Inggris. Sayangnya tidak berlangsung lama, karena kepala saya mumet duluan baru baca satu dua episode. Saya pikir mungkin karena tulisan Arab di Webtoon tidak pakai harokat.
Akhirnya saya nemu cerita Si Juha dalam Bahasa Arab. Ceritanya seru dan tulisannya berharokat. Sempat bertahan lebih dari sepuluh cerita. Waktu itu saya target satu hari baca satu cerita, tidak lupa menyalin kosa kata baru yang saya temukan di buku tulis. Tapi lagi-lagi juga tidak bertahan lama.
Berikutnya saya malah mulai berpikir untuk belajar mengarang dalam Bahasa Arab. Tidak perlu panjang, yang penting ada. Sayang cuma bertahan dua hari.
Setelah vakum lama, saya dapat ide baru yang saya pikir lebih cemerlang. Yaitu menulis terjemahan cerita Si Juha yang telah saya baca. Jika sebelumnya saya hanya belajar dengan membaca dan mencoba memahaminya, kali ini saya berusaha menuliskan terjemahannya. Supaya tambah semangat, saya pun memposting hasil terjemahan tersebut di blog Si Punguk. Sayang, cuma satu cerita yang selesai saya tulis terjemahannya.
Kali ini, yang saya lakukan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yaitu menulis terjemahan cerita dari Bahasa Arab. Perbedaan utama terletak pada panjangnya kisah yang saya terjemahkan.
Pada kisah Si Juha, saya harus menerjemahkan beberapa halaman cerita bergambar untuk satu judul kisah saja. Ini membuat saya ngos-ngosan dan perlu waktu khusus. Alhasil kurang berhasil.
Kali ini saya menulis terjemahan cerita dari buku As-Samir Al-Muhadzab. Yang paling utama adalah, kisah-kisah di dalamnya berupa cerita pendek. Ada yang cuma dua atau tiga paragraf saja. Tidak terlalu menguras waktu dan pikiran.
Maka saya pun mulai memposting hasil terjemahan saya di blog Si Punguk. Kadang saya kasihan juga dengan blog tersebut yang jarang diupdate. Ada kalanya hingga berbulan-bulan baru saya jenguk. Sekarang saya jadi punya bahan untuk ditulis di sana.
Tentu saja jangan terlalu berharap banyak dengan hasil terjemahan saya. Namanya juga sambil belajar, jadi bahasanya agak kaku. Saya mencoba memahami cerita yang saya baca dengan bantuan kamus. Tapi bisa saja ada yang salah dengan pemahaman saya. Saran dan masukan diterima.
Yang jelas, saya cukup senang dengan proyek ini. Saya jadi semangat untuk menambah kosa-kata Bahasa Arab. Saya pun jadi punya bahan untuk diposting di blog. Mungkin alasan pendukung lainnya adalah karena kegiatan mengajar masih longgar. Kalo sudah full lagi ngajarnya, harus atur waktu ulang.
Semoga saja saya bisa konsisten untuk terjemahan kali ini. Berhubung saya cepat bosan, maka target dalam belajar bahasa kali ini, satu hari satu cerita. Pada hari Minggu istirahat sejenak supaya tidak jenuh. Kemudian disambung lagi pada hari berikutnya.
12 Comments
Saya juga kadang cepat bosan mengerjakan sesuatu Bu guru, misalnya merawat tanaman. Hari pertama kedua saja semangat nya, selanjutnya malas.😂
ReplyDeleteBagus juga idenya, menerjemahkan bahasa Arab untuk mengisi artikel.👍
Sepertinya kita sama-sama orang yang cepat bosanan ya, hehe.
DeleteSebenarnya ide menulis terjemahan ini sudah ada lama, saat saya sering membaca webnovel terjemahan online. Tapi ngga ada yang sreg untuk diterjemahkan. Kebetulan nemu buku yang bagus, jadi sambil sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.
Namanya belajar, tidak perlu dipaksakan untuk cepat menguasai.. jalan saja seperti air mengalir, lama-lama bisa dengan sendirinya..
ReplyDeleteNgga dipaksakann juga sih, karena saya suka, jadi sambil dijalanin aja. Kalo pun sibuk banget dan ngga sempat, dilewatin juga ngga apa-apa, masih ada hari berikutnya.
DeleteBahasa Arab buat saya berat banget
ReplyDeleteApalagi kalau sudah urusan tata bahasanya, mumet. ha ha ha
Sekarang ada untungnya juga ngajar di boarding school yang mewajibkan santrinya pakai bahasa arab dan inggris sehari-hari. Jadi tahu dan menambah kosa kata, tapi untuk berbicara cas cis cus masih jauh, wkwkk
Salah satu cara belajar bahasa adalah dengan sering mendengar. Berarti Mba Pipit hampir tiap hari mendengar santri ngomong Arab Inggris, hehe. Pelan-pelan aja Mba belajarnya.
DeleteSemasa sekolah, Bahasa Arab pelajaran yang paling aku takuti. Terutama setelah dikait-kaitkan dengan ilmu nahu. Terima kasih, Mbak Khairunnis.
ReplyDeleteKenapa mesti takut bu, kan ngga bakal digigit, hehe.
DeleteSewaktu sekolah saya biasa aja dengan pelajaran Bahasa Arab, sekarang malah suka.
Saya waktu SMA pernah belajar bahasa Arab, mbak. Tapi itu cuma sebentar. Hanya sekitar 1,5 jam setiap pekan. Itu pun dasar-dasarnya aja. Jadi cuma tau ana antunna antum anti anta nahnu dan kawan kawannya :D
ReplyDeleteAda satu kalimat yg saya ingat, ana uhibbuki fillah, ukht ;')
hahahahaaaaaa
Dimana-mana, belajar itu memang dari dasar.
DeleteKalimat favorit banget kayanya, sudah berapa orang yang dikasih kalimat itu, 🤣🤣🤣
Cool.. cara yang bagus banget tuh. Blog terisi, kemampuan meningkat.. Keren bu..
ReplyDeleteHahahaha... o yah.. blogmu yang satu lagi.. ayyamii yah.. soalnya aku coba nyari lupa "y" nya stau atau dua. Jadi gagal terus.
Sambil menyelam minum kopi ya, Pak. hehe.
DeleteNamanya Ayyaamii. Saya juga heran kenapa kemarin bikin alamat blog begitu, susah banget diejanya 😅😅😅 Sudah terlanjur, jadi biarin aja. Kalo ngga mau ribet, klik profil blogger saya aja. Ada link nya.
Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar