Saya teringat pernah membaca sebuah komentar pada blog lain. Isinya menyatakan harapan penulis komentar agar ide yang muncul di pikirannya bisa langsung jadi artikel tanpa perlu harus menulis. Tentu saja komentar tersebut dengan nada bercanda. Tapi saat membacanya, dalam hati saya juga berharap bisa demikian.
Jika berbicara mengenai ide dalam menulis artikel, sebenarnya tidak sedikit ide yang melintas di pikiran saya. Kadang bahkan isi artikelnya berupa susunan kalimatnya muncul dalam benak saya. Hanya saja, meskipun pikiran saya bekerja panjang menarasikan isi artikelnya, kenyataannya artikel tersebut tetap tak selesai. Karena saya menarasikannya hanya dalam pikiran, tidak langsung menuliskannya.
Salah satu rekan blogger bahkan bisa memanfaatkan waktu berangkat kerja selama di kereta untuk membalas komentar dan bahkan menulis artikel. Sesuatu yang tidak bisa saya turuti. Padahal, waktu setengah jam perjalanan berangkat kerja bagi saya bukanlah waktu yang pendek juga.
Alasan utamanya tentu saja karena saya berangkat kerja naik sepeda motor. Dimana pula saya bisa menulis ketika kedua tangan saya harus mengendalikan stang motor.
Meski begitu, naik motor sebenarnya tidak menghalangi otak saya untuk berpikir. Ada kalanya ketika sedang memikirkan blog, saya bisa merancang ide artikel sampai naskahnya dalam pikiran ketika sedang mengendarai motor ke sekolah. Jika apa yang saya bicarakan di benak saya langsung diketik, tentulah sudah berubah menjadi artikel utuh.
Hanya saja, setelah sampai ke sekolah, tentu saya sibuk dengan kegiatan mengajar. Pun ketika pulang ke rumah saya malah asik dengan kegiatan yang lain. Maka ide yang saya pikirkan selama di jalan pun tak pernah berubah menjadi artikel karena tak pernah ditulis dengan benar.
Oleh karena itu, ketika membaca komentar salah satu rekan blogger di atas, saya pun berharap juga bisa begitu. Tentu saja, yang demikian saat ini hanyalah angan.
Ketika sedang mengendarai motor, alih-alih memperhatikan jalanan yang setiap hari saya lalui, mungkin pikiran saya lebih suka menerawang kemana-mana. Termasuk, kadang merancang isi artikel blog. Adapun apakah ide tersebut akhirnya berubah menjadi artikel atau tidak, kembali kepada jemari saya, apakah mau mengetiknya atau tidak.
5 Comments
Wah kalau ada kemampuan seperti itu, saya ingin punya juga mba Nisa 😆 hehehehe. Sebab saya sering kepikiran ide menulis tapi tiba-tiba idenya menguap karena lupa ditulis 🤣
ReplyDeleteSepertinya banyak juga yang menginginkan kemampuan ini. Tapi tentunya hanya sebatas hayalan saja 😅
DeleteJangaaannn Nisa... hahahaha.. terus terang bahaya kalau sedang naik motor mah.. Hahahahah.. walau saya juga sering melakukannya. Tapi janganlah karena butuh konsentrasi mengemudi mah..
ReplyDeleteSebenarnya sih sama Nisa, nggak selalu semuanya bisa diwujudkan, saya juga sering banyak yang menguap..
Tenang, Pak. Saya kalo naik motor tetap fokus kok, kadang doang menghayalnya, 😅
DeleteKirain Pak Anton semua idenya bisa ditulis. Kan punya banyak gudang ide. Ternyata banyak yang menguap juga ya,,,
Setuju sama pak Anton, sebaiknya kalo sedang mengendarai motor maka fokus pada motornya, takutnya nanti kenapa Napa gitu.
ReplyDeleteSilakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar