Huruf Ebook yang Kecil Bikin Malas Membaca

Saya suka membaca novel. Selain membaca novel cetak, saya juga suka membaca novel lewat layar smartphone. Saya bisa menghabiskan banyak chapter dalam sehari untuk novel terjemahan di situs novel online. Saya juga suka membaca ebook di Google Play Book ataupun aplikasi Ipusnas. Untuk novel di Google Play Book saat ini saya sudah membeli beberapa novel Tere Liye. Mungkin karena saya merasa yakin dengan novel yang ditulis Bang Tere, maka saya tidak ragu untuk membelinya. Hanya saja ada satu novel yang telah lama saya beli namun belum selesai saya baca sampai sekarang, yaitu novelThe Gogons 1.

Novel ini sendiri adalah novel lama Tere Liye yang saat ini versi cetaknya sudah tidak tersedia lagi. Saya pun membelinya saat ada diskon dari Google Play Book. Sudah membaca beberapa bab, namun masih belum tamat.

Awalnya saya berpikir, apa yang salah dengan novel ini. Padahal biasanya saya sangat semangat membaca novel Tere Liye. Apa karena novel ini genrenya berbeda dengan novelnya yang lain yang sering saya baca? Saya rasa tidak juga. Apa karena berbentuk ebook? Bukan juga, karena saya membaca Selena dan Nebula dalam bentuk ebook juga.

Setelah saya perhatikan lagi, alasan utamanya adalah karena huruf di ebook yang terlalu kecil untuk dibaca dari layar HP saya yang cuma 5 inchi. Sebenarnya hurufnya masih terlihat jelas, tapi jelas tidak nyaman untuk dibaca. Jika saya berpindah membaca dengan tablet, tentu lebih nyaman. Sayang saya tidak punya tablet.

Lalu bagaimana dengan novel lain yang juga saya beli dari Play Book. Rupanya, format ebook novel Gogons berbeda dengan format ebook novel Selena. Ebook pada novel Selena pun pada dasarnya hurufnya memang kecil untuk layar HP. Bayangkan saja tulisan yang diketik pada kertas ukuran A4 kemudian ditampilkan pada layar 5 inchi. Tentulah sangat kecil. Hanya saja pada novel Selena terdapat menu untuk dirubah menjadi tampilan mobile atau halaman mengalir. Dengan begitu, saya pun bisa mengatur ukuran huruf supaya nyaman dibaca. Sayangnya, pilihan ini tidak tersedia pada novel the Gogons.

Masalah ini tidak hanya saya temui pada ebook di Play Book, namun juga pada ebook yang dipinjam di aplikasi ipusnas. Awalnya, saya pikir jenis aplikasi menentukan tampilan ebook. Rupanya format ebook juga menentukan menu tampilan bagi pembaca.

Saya menemukan beberapa novel best seller dan menarik di aplikasi ipusnas. Setelah saya pinjam dan baca beberapa halaman, semangat membaca saya hilang karena ukuran huruf yang terlalu kecil. Sebagus apapun suatu novel, kalau harus dengan memaksakan mata saya terhadap huruf yang terlalu kecil, saya lebih memilih membaca novel yang lain. Toh masih banyak novel yang lain, kenapa harus memaksakan diri dengan huruf yang kecil.

Ukuran huruf yang kecil adalah salah satu kelemahan ebook. Ebook bukanlah pilihan yang tepat untuk dibaca lewat layar HP jika tak ada menu untuk tampilan mobile. Ebook memang lebih sesuai untuk dibaca menggunakan tablet, ukurannya menjadi pas.

Mungkin ini hanya keluhan kecil saya yang tak bisa membaca buku yang diinginkan lewat ebook. Tapi saya juga berharap, pembuat ebook mempertimbangkan format ebook yang lebih nyaman untuk dibaca lewat layar HP.

Apa kamu juga suka baca ebook?
Baca Juga

Post a Comment

10 Comments

  1. Wah~ Kak Nisa suka baca buku juga ya! Bahkan udah baca Bumi Seriesnya Tere Liye 😱. Aku tahu seri ini bagus tapi belum sempat baca 😂

    Aku juga suka baca buku lewat ebook. Sayangnya memang buku-buku terbitan Gramedia, belum diubah formatnya menjadi epub sehingga formatnya seprti sedang baca buku kertas A4 dalam layar 5 inch, sedangkan publisher lain udah banyak yang ubah format ebook mereka jadi epub sehingga lebih nyaman untuk dibaca. Contohnya seperti Magnus Chase yang diterbitkan oleh Mizan yang ada di iPusnas, ebook ini udah format epub jadi bacanya enak. Cukup disayangkan penerbit besar seperti Gramedia, masih tidak sadar akan kekurangannya ini yang membuat banyak orang jadi malas baca. Padahal Gramedia Digital sekarang sedang hits banget karena bisa baca banyak buku dengan harga murah tapi kenyamanan yang diberikan masih kurang 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya memang suka serial Bumi, walau novel terbaru Si Putih belum sempat baca.

      Hmm, jadi namanya epub ya,,, baru ngeh. Memang sayang banget kan kalo formatnya masih pdf biasa. Susah dibaca. Apa jangan-jangan kita disuruh beli tablet, eh 😅

      Delete
    2. Aku belum sempat baca serial ini 😂. Kalau Supernova, Kakak juga baca?

      Iya, nama formatnya epub 😁
      Kalau formatnya pdf biasa, mau di highlight juga nggak bisa padahal suka nemu kata-kata bagus 😢
      WKWKWKWK kayaknya sih gitu deh Kak 😝 atau mungkin disuruh beli e-book reader (yes, benar ada e-book reader tapi sayangnya yang bisa dipakai untuk baca iPusnas itu harganya mahal sekaliiii, 3jt-an hiks)

      Delete
    3. Kalo Supernova saya belum pernah baca. Kebanyakan cuma bac novel Tere Liye atau web novel 😅

      Lumayan juga ya, harga ebook readernya. Mending beli novel cetaknya sekalian, haha 😂😂

      Delete
  2. Nggak sanggup baca yang cilik cilik gitu mah.. hahahaha.. saya bukan harus beli tablet, saya kudu beli kaca pembesar dan komputer layar 24 inci.. wakakakakakaka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, sekalian aja, Pak, disetting supaya bisa bunyi juga. Jadi cukup dengerin aja, wkwk 😂😂

      Delete
  3. Saya juga suka baca ebook Bu guru, cuma memang kalo hurufnya kecil kecil jadi malas baca, biarpun bisa kebaca tapi kurang nyaman saja kalo kecil ya.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, masih bisa kebaca, tapi malas buat ngebaca novel yang panjang.

      Delete
  4. Waah, saya juga suka baca Buku nya Tere Liye mbak. Ceritanya selalu menarik, punya hikman mendalam di setiap tulisannya, tak lupa pula, terkadang belio menyelipkan nilai-nilai keislaman yg tersirat..
    sampai sampai aku berpikir kok bisa dia punya ide cerita begitu. Keren abis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget. Bukan cuma ceritanya yang seru, tapi pesan moralnya juga banyak. Tentunya beliau banyak membaca dan melakukan riset sebelum menghasilkan sebuah novel. Satu novel pengerjaannya bisa sampai setahun.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar