Pagi itu Sanah sedang asik bermain HP di toko fotokopi miliknya. Pelanggan masih sepi, jadi dia bisa melanjutkan membaca novel online yang sedang digandrunginya.
Tidak berapa lama datang seorang bapak-bapak membawa tas laptop. Kalau tak salah namanya adalah Pak Ramli. Ia adalah seorang guru di SD kampung sebelah. Sanah segera meletakkan HP yang sedang dibacanya dan menyambut Pak Guru tersebut sambil tersenyum.
"Bisa bantuin saya ngga. Ini laptop saya kok ngga bisa konek ke wifi dari HP ya? Padahal dulu bisa." kata Pak Ramli.
Meskipun toko Sanah adalah tempat fotokopian, bagi sebagian guru, tempat ini adalah toko serba guna. Semua bisa dilakukan. Dari fotokopi, ngetik, email, daftar emis, sampai cpns. Bahkan tahun kemaren ada yang lulus CPNS, dan pendaftaran onlinenya dibantu oleh Sanah.
Maka ketika hari ini laptop Pak Ramli tidak bisa konek ke hotspot HP, hal pertama yang dilakukannya adalah ke fotokopian dan bukan ke tempat lain. Sebelumnya saat rapat tidak bisa digunakan. Berhubung sinyal di tempat itu juga jelek, temannya sesama guru pun tak bisa membantu.
"Coba saya tes dengan HP saya dulu, Pak." kata Sanah.
Sanah menghidupkan hotspot HP nya dan menghubungkannya ke laptop Pak Ramli. Setelah memasukkan password dan klik connect, langsung bisa terhubung dan ia bisa berselancar. Artinya laptop tersebut baik-baik saja.
"Pake HP saya bisa, Pak" kata Sanah.
"Iya, ya. Lalu masalahnya dimana ya?" Pak Ramli bingung.
Sanah kemudian mencoba menghubungkan laptop ke jaringan hotspot HP Pak Ramli. Wifi dari HP Pak Ramli sebenarnya terbaca. Tapi ketika dihubungkan selalu gagal dan mengalami trobleshot.
Sanah lalu melakukan klik kanan dan memilih "forget". Selanjutnya. Ia mencoba menutup wifi dan menghidupkannya kembali.
Ketika ia mencoba untuk menyambungkannya kembali dengan hotspot Pak Ramli, kini ada pilihan untuk memasukkan password.
"Passwordnya apa, Pak?" tanya Sanah
"Ini passwordnya." kata Pak Ramli sambil memperlihatkan HP nya.
Sanah pun memasukkan password yang baru dan akhirnya bisa terhubung. Rupanya password hotspot Pak Ramli sebelumnya telah berganti. sedangkan password yang tersimpan di laptop adalah password lama.
"Sudah bisa, Pak." Kata Sanah.
Pak Ramli pun mencoba membuka google chrome dan berselancar. Beliau membuka Google Classroom dan tidak ada masalah.
Tidak sampai lima belas menit, masalah yang membuatnya pening tersebut bisa diselesaikan oleh Sanah. Ia pun tersenyum sumringah.
"Berapa?" tanya Pak Ramli. Bagaimana pun ia minta bantuan pada penjaga toko.
"Tidak usah dibayar, Pak. Cuma bantu sedikit, kok" tolak Sanah.
Baginya apa yang baru saja ia lakukan cuma otak-atik laptop sebentar. Sesuatu yang rutin ia lakukan setiap hari. Bukan sesuatu yang ribet. Lagi pula Pak Ramli adalan pelanggan setia di tokonya. Tak perlu perhitungan.
"Terima kasih, ya." Kata Pak Ramli. Ia tidak memperpanjang kata kemudian pamit.
Hari itu, Sanah belum dapat pemasukan apa-apa. Tapi tak masalah, mungkin rezekinya sebentar lagi datang. Hingga ketika Pak Ramli pergi, datang seorang ibu-ibu membawa sebuah map.
"Dek, tolong fotokopi 500 lembar ya."
4 Comments
nah, rezekinya datang dengan perantara si ibu, dapet deh komisinya.
ReplyDeleteIya, si Ibu yang bawain rezeki ternyata 😊
DeleteMirip cerpen nih Bu guru.🙂
ReplyDeleteKadang biarpun kelihatannya sepele tapi masih banyak orang yang belum tahu, biasanya bapak-bapak yang sudah agak berumur belum tahu betul tentang teknologi.
Kalo Sanah masih mending, betulin WiFi laptop yang tidak konek ke hotspot hp. Saya pernah bantu orang yang hapenya tidak bisa konek ke internet, setelah saya cek ternyata tidak ada APN nya, cuma sesimpel itu.😄
Sebenarnya pengen nulis cerpen. Tapi baru sekedar mirip 😂😂😂
DeleteBenar, tidak semua bapak-bapak seperti Pak Anton yang bahkan bisa bikin website😅. Kebanyakannya masih belum melek teknologi. Tapi masih mending juga bisa pake laptop dan akses google class.
Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar