Kamu Nelpon Pakai Apa?

Saat ini, komunikasi paling sering yang saya lakukan adalah mengirim pesan lewat chat WhatsApp (WA). Saya mengirim SMS hanya kepada bibi yang tinggal di pegunungan karena susahnya jaringan.

Untuk masalah nelpon, jarang sekali saya lakukan. Namun beberapa rekan kerja biasa menelpon lewat WA juga. Alasannya tentu lebih hemat biaya. Maklum, saat ini kesannya pulsa lebih mahal daripada kuota. Bahkan suami juga biasanya nelpon pake WA.


Satu-satunya orang yang biasanya masih menelpon dengan telpon biasa adalah mama saya. Alasannya, karena sampai sekarang beliau tidak bisa pakai HP android. Saya pun jika menelpon balik juga menggunakan cara biasa.

Setidaknya, dengan menelpon mama minimal satu kali dalam sebulan, biasanya lebih, pulsa Telkomsel yang saya miliki jadi terpakai. Maka saya pun tak perlu menghadapi kartu As yang kehabisan masa aktif. Selama kartu tersebut memenuhi jumlah penggunaan minimun, masa aktifnya akan diperpanjang pada bulan berikutnya.

Salah satu teman saya, baru saja mengisi pulsa XL sebesar Rp 10.000. Dia bilang kartunya berada dalam masa tenggang. Maka untuk memperpanjang masa aktifnya harus dengan mengisi pulsa. Padahal dia jarang menggunakan kartu tersebut hingga pulsanya mencapai dua juta. Wow!

Setiap provider memang memiliki kebijakan yang berbeda terkait masa aktif. Penggunaan kuota internet menyebabkan penggunaan pulsa menurun drastis untuk kartu-kartu tertentu.

Saat ini, hampir semua HP menyediakan fasilitas dual SIM card. Biasanya satu digunakan untuk kartu SIM utama dan satunya untuk kuota. Diantara keduanya, tentu yang paling sering diisi adalah kuota. Karena saat ini kuota lebih banyak digunakan untuk komunikasi, hiburan, dan informasi. Saya pribadi menggunakan kartu Three untuk kuota.

Baca Juga Pengalaman Pakai Paket AlwaysOn Unlimited Three

Kartu SIM utama biasanya nomor lama dan kesayangan. Banyak digunakan untuk mobile banking, keuangan digital, atau nomor WA. Meski jarang dipakai secara langsung, namun keberadaannya sangat penting. Setidaknya itulah yang saya rasakan terhadap kartu AS yang saya miliki.

Teman saya yang menggunakan kartu XL tersebut juga demikian. Kartu tersebut jarang dipakai tapi merupakan nomor kesayangan. Dia mengaku nomor tersebut sengaja dibikin karena sesuai tanggal lahir dia. Oleh karenanya sayang sekali jika mati. Mau tidak mau harus diurus ke kantor lagi.

Sayangnya pulsa XL tidak bisa ditansfer. Digunakan untuk kuota pun, dia bilang jaringannya kurang bagus di rumahnya. Akibatnya pulsa menumpuk untuk menambah masa aktif. 

Kadang, hanya untuk memanfaatkan pulsa saja, dia memilih menelpon teman dengan telpon biasa pake XL ketimbang WA. Tentu teman yang ditelpon heran, kok ada orang yang masih milih nelpon dengan pulsa yang mahal. Kenyataannya, teman saya hanya menggunakan pulsa dari pada terbuang percuma.

Bagaimana dengan Anda? Kamu nelpon pakai apa?

Baca Juga

Post a Comment

2 Comments

  1. Hahahahaha.. keren 2 juta pulsanya...

    Saya nelpon kadang masih pakai yang biasa karena kalau untuk keperluan kantor terkadang butuh sinyal yang jelas dan tidak terputus seperti WA.

    Karena saya sering lupa ngisi, saya ubah jadi pasca bayar.. biar ga pusing

    ReplyDelete
    Replies
    1. Telpon biasa memang masih menang jaringan dibandingkan dengan WA.

      Saya juga pernah ditawari pasca bayar. Tapi paket yanh ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan saya. Maka saya pun tetap memilih prabayar.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar