Saldo Mengendap di Aplikasi Belanja Online.

Sudah lama saya tidak belanja online. Kebetulan memang tidak ada yang sedang ingin saya beli. Hanya saja saat sedang memperhatiakan sederet aplikasi pembayaran digital di layar HP, terbersit dalam pikiran saya, ada berapa kah uang saya yang mengendap di aplikasi belanja online tersebut.

Uangku

Pertama saya membuka aplikasi Traveloka. Biasanya saya beli tiket pesawat lewat aplikasi ini. Tapi bayarnya pake transfer. Justru saldo Uangku lebih sering saya gunakan agar dapat diskon untuk pembelian tiket bioskop. Hanya saja semenjak Corona saya sudah tidak ke bioskop lagi. Saat ini di aplikasi Traveloka ada saldo Uangku sebesar Rp 87.009,-

OVO Cash

Aplikasi kedua adalah Tokopedia. Dulu sering belanja di sini sebelum akhirnya lebih sering belanja di Shopee. Terakhir metode pembayaran di Tokopedia berubah menjadi OVO cash. Saat ini ada saldo sebesar Rp 17.000,-

ShopeePay

Aplikasi ketiga adalah Shopee. Terakhir belanja di sini bulan Maret kemarin. Kini saldo ShopeePay saya tersisa Rp 51.080,-

GoPay

Aplikasi keempat adalah Gojek. Saat ini masih sering dipakai terutama untuk GoFood. Kadang juga digunakan sebagai metode pembayaran di Google Play. Saldo GoPay saat ini Rp 24.500,-

DANA

Aplikasi kelima adalah TIX ID. Pernah menggunakan aplikasi ini sekali akhir tahun lalu saat ingin menonton di XXI. Terkhir kali, aplikasi ini sudah saya hapus karena merasa tidak perlu lagi. Tapi saya ingat pernah mengisi saldo saat ingin membeli tiket bioskop. Sengaja saya instal ulang hanya untuk mengecek saldonya. Ternyata benar saja, ada saldo DANA tersisa sebesar Rp 29.000,-

Setidaknya itulah lima aplikasi belanja online yang masih menyimpan uang saya. Setelah dijumlahkan, total keseluruhannya berjumlah Rp 208.589,-. Wow, jumlah yang tidak sedikit ternyata.

Sayangnya uang tersebut berada di aplikasi yang terpisah. Saya pun tidak bisa menggunakannya dengan maksimal kecuali saya belanja kembali di aplikasi tersebut.

Kecuali untuk Gopay, OVO, dan DANA, sepertinya masih bisa digunakan sebagai metode pembayaran di merchant lain.

Yang menjadi buah pemikiran saya adalah, jika saldo saya saja saat dikumpulkan menjadi banyak, apalagi jika saldo mengendap semua pengguna dikumpulkan. Tentu akan menjadi jumlah yang sangat besar.

Belum lagi jika ada pengguna yang lupa atau tidak mempedulikan saldonya yang dirasa kecil. Padahal jika ada banyak orang berpikiran demikian, ada berapa rupiah saldo mengendap yang tidak digunakan.

Secara tertulis, tentu saldo tersebut adalah hak milik pengguna yang bisa digunakan kapan saja. Tapi selama dana tersebut mengendap dalam aplikasi belanja online, tentu pemilik aplikasi bisa mengambil manfaat dari dana mengendap tersebut.

Saya bahkan sempat termasuk golongan orang yang lupa bahwa saya memiliki saldo di aplikasi belanja. Apalagi kemungkinan saya menggunakan aplikasi TIX ID masih jauh sekali. Sepertinya lebih baik saya menginstal aplikasi DANA dan memanfaatkannya untuk keperluan lain.

Artikel ini bukan ditulis untuk maksud pamer jumlah saldo saya di aplikasi belanja. Tapi semata ingin menjadi rujukan bahwa tentu ada orang lain sejenis saya yang memiliki saldo mengendap di sejumlah aplikasi belanja online. 

Sekedar ingin membuka pikiran, bahwa metode pembayaran dari aplikasi belanja secara tidak langsung menampung dana yang besar dari penggunanya. Maka tidaklah salah jika lembaga keuangan telah mengeluarkan peraturan terkait mengenai aplikasi penghimpun dana ini.

Semoga bermanfaat.
Baca Juga

Post a Comment

2 Comments

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar