Gaji Tidak Dibayar Berbulan-Bulan, Mengapa Tidak Berhenti Kerja?

Saya baru saja menonton sebuah drama Korea. Pada salah satu adegan diceritakan tentang nasib banyaknya karyawan yang belum digaji selama berbulan-bulan. Tidak hanya dalam drama Korea, saya juga pernah menonton berita serupa di televisi.

Sebagai penonton tentu bertanya-tanya, mengapa gaji mereka belum dibayar selama berbulan-bulan? Tapi ada pertanyaan lain yang muncul di benak saya. Mengapa karyawan tersebut tidak berhenti dan tetap bekerja meski gajinya tidak dibayar?

Selama ini, saya terbiasa hidup di bawah jaminan orang lain. Sebelum menikah, untuk pangan dan papan dijamin oleh orang tua. Setelah menikah, ada suami yang menjamin. Meskipun saya bekerja, hanya sekedar untuk membantu saja.

Tapi hal ini tentu berbeda dengan situasi yang dialami oleh para karyawan tersebut. Saya pun mencoba memikirkan beberapa alasan para karyawan tersebut tetap bertahan meski tidak digaji berbulan-bulan.

Masih Menyimpan Harapan

Saya pikir harapan adalah alasan utama seseorang masih bertahan meski dalam keadaan yang menyakitkan. Saya yakin para karyawan tersebut masih menyimpan harapan bahwa gaji mereka akan dibayar. Dengan harapan tersebut mereka meneruskan untuk tetap bekerja meskipun beberapa bulan kemudian gaji mereka belum kunjung dibayar.

Sulitnya Lapangan Kerja

Mencari pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah. Jika karyawan tersebut memutuskan untuk berhenti bekerja pada perusahaan yang belum menggajinya, tidak ada jaminan ia akan mendapatkan pekerjaan lain yang lebih layak. Oleh karenanya mereka memutuskan untuk bekerja pada perusahaan yang menunggak gaji mereka dari pada tidak bekerja sama sekali.

Beban Tanggungan Hidup

Berbeda dengan saya yang biaya hidupnya dijamin oleh orang lain, saya yakin kebanyakan karyawan tersebut justru menanggung beban hidup keluarga mereka. Tidak memiliki pekerjaan sama sekali bukanlah solusi. Bahkan saat mereka tidak digaji pun mereka setidaknya masih memiliki pekerjaan. Karena di sanalah, mereka menggantungkan harapan.

Ketiga hal di atas adalah kemungkinan yang bisa saya pikirkan. Setidaknya hal itu membuat saya untuk tidak menilai orang lain seenaknya. Sesuatu yang kadang terlihat bodoh bagi kita bisa jadi memiliki arti yang mendalam bagi orang lain. Anda punya pendapat lain?
Baca Juga

Post a Comment

6 Comments

  1. betul sekali, terkadang harapan bisa menjadi seseorang tetap bertahan, walaupun itu sangat menyakitkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hanya orang2 tertentu saja yang bisa bertahan dalam harapan yg kadang menyakitkan.

      Delete
  2. Memang begitulah adanya... Mengundurkan diri juga bisa berarti kehilangan pesangon yang merupakan haknya. Jadi, banyak yang sering masih bertahan dengan harapan suatu waktu situasi membaik, gaji dibayar, dan mereka setidaknya bisa mendapat pesangon atau uang jasa kalau mengundurkan diri..

    Dilema yang berat kalau dalam situasi seperti ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gaji saja susah, apalagi pesangon ya,,, mungkin karenanya mereka masih berharap.

      Delete
  3. Mungkin mereka juga bekerja dengan passion, jadi walau tak mendapat gaji gak apa-apa karena mereka memang suka. hehehe (pendapat ngawur)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, saya pikir ini tidak ngawur, namun merupakan pendapat baru. Seperti anak magang yang biasanya memang ngga digaji. Atau para blogger yang belum monetise ya, hehe.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar