Bukanlah hal aneh jika banyak iklan yang berseliweran di beranda facebook. Beberapa diantaranya adalah iklan berbayar yang memang disediakan oleh facebook. Kebanyakan lainnya adalah update status teman di facebook yang isinya mempromosikan barang dagangan.
Menurut saya, tidaklah masalah jika seseorang berjualan di facebook dan isi statusnya adalah barang dagangannya. Toh, akun facebook punya dia sendiri. Palingan munculnya di beranda kita jika berteman. Jika tidak suka membacanya, tinggal diskip. Jika sangat tidak suka, hentikan pertemanan supaya tidak disuguhi barang dagangan di beranda. Jadi tidak perlu sewot atau ngomel terhadap orang yang jualan.
Metode yang salah bagi penjual online di facebook adalah jika dia men tag orang lain tanpa persetujuan yang bersangkutan. Dulu sering bertemu penjual online yang seperti itu, dan itu sangat menyebalkan. Metode seperti itu jelas telah mengganggu orang lain dan bisa dikategorikan sebagai spam. Tapi sepertinya penjual online di facebook sudah lebih bijak.
Berhubung saya sering membuka facebook, saya pun sering memperhatikan barang apa yang dijual. Paling senang melihat status kakak saya yang jualan bros, soalnya cantik-cantik. Saya ngga pernah beli sih, biasanya minta doang, hehe.
Paling banyak jualan di facebook isinya berupa pakaian, perabotan rumah tangga, atau cemilan. Saya belum pernah beli juga, sukanya lihat-lihat saja. Mungkin karena saya lebih percaya belanja di online shop seperti Tokopedia, Shopee dan sejenisnya. Karena sitem pembayarannya lebih terjamin. Sedangkan belanja online lewat facebook, harus dengan orang yang benar-benar bisa kita percaya.
Beberapa hari terakhir, ada salah satu jualan di facebook yang menarik perhatian saya. Yaitu menjual ayam geprek untuk makan siang dan makan malam. Setiap hari banyak yang memberi komentar untuk memesan ayam geprek tersebut. Ada juga menu lain seperti ayam penyet.
Saat saya baca komentar-komentarnya, rupanya pesanan diantar dan gratis ongkir untuk wilayah sekitar. Dan lokasinya dekat dengan rumah saya sendiri. Saya bahkan tidak ingat sejak kapan berteman di facebook dengan penjual ayam geprek tersebut.
Melihat pesanan ayam geprek di beranda facebook setiap hari telah menjadi iklan tersendiri bagi saya. Banyaknya orang yang melakukan pesanan berulang mengindikasikan bahwa ayamnya enak. Harganya pun murah meriah, Cuma Rp 7.000,- dan gratis diantar ke rumah.
Pada hari yang ke sekian, akhirnya saya pun tergoda untuk memesan satu porsi ayam geprek. Saat ngobrol dengan adik saya, ternyata ia juga mau mencoba. Akhirnya saya ubah pesanan menjadi 2 porsi.
Saya pun segera memesan 2 porsi ayam geprek melalui facebook messenger. Penjual menjawab singkat dengan, okok. Kemudian menanyakan alamat karena saya adalah pelanggan baru.
Untuk pesanan makan malam, pesanan dijanjikan diantar jam 6 sore. Saya pun menunggu di sore hari dan pesanan sampai jam 6.20. Saya sih maklum saja mengapa jam 6 lewat, karena pesanannya pasti banyak, jadi harus nunggu giliran. Yang mengantar adalah perempuan penjualnya langsung. Saya pun bayar dengan uang pas, karena gratis ongkir.
Setelah dicoba, ayam gepreknya memang enak. Adik saya pun berencana untuk pesan lagi. Selain lewat facebook, juga bisa pesan lewat akun WhatsApp.
Yang berbeda dari penjual ini adalah inovasinya untuk jualan online lewat facebook dan pengantaran gratis. Untuk lokasi yang agak jauh, ada ongkir sebesar Rp 2.000. Saat ini memang belum banyak penjualan masakan online di tempat kami, apalagi masih termasuk kampung. Kalaupun ingin delivery makanan lewat gofood, ongkirnya lumayan mahal karena lokasinya memang jauh. Selain itu, masakannya memang enak.
Penjual ayam geprek ini menurut saya adalah orang yang hebat. Dia bisa mengambil peluang dan memanfaatkannya untuk pengembangan usaha. Semoga penjual dan pembeli sama-sama dilancarkan rezekinya.
Menurut saya, tidaklah masalah jika seseorang berjualan di facebook dan isi statusnya adalah barang dagangannya. Toh, akun facebook punya dia sendiri. Palingan munculnya di beranda kita jika berteman. Jika tidak suka membacanya, tinggal diskip. Jika sangat tidak suka, hentikan pertemanan supaya tidak disuguhi barang dagangan di beranda. Jadi tidak perlu sewot atau ngomel terhadap orang yang jualan.
Metode yang salah bagi penjual online di facebook adalah jika dia men tag orang lain tanpa persetujuan yang bersangkutan. Dulu sering bertemu penjual online yang seperti itu, dan itu sangat menyebalkan. Metode seperti itu jelas telah mengganggu orang lain dan bisa dikategorikan sebagai spam. Tapi sepertinya penjual online di facebook sudah lebih bijak.
Berhubung saya sering membuka facebook, saya pun sering memperhatikan barang apa yang dijual. Paling senang melihat status kakak saya yang jualan bros, soalnya cantik-cantik. Saya ngga pernah beli sih, biasanya minta doang, hehe.
Paling banyak jualan di facebook isinya berupa pakaian, perabotan rumah tangga, atau cemilan. Saya belum pernah beli juga, sukanya lihat-lihat saja. Mungkin karena saya lebih percaya belanja di online shop seperti Tokopedia, Shopee dan sejenisnya. Karena sitem pembayarannya lebih terjamin. Sedangkan belanja online lewat facebook, harus dengan orang yang benar-benar bisa kita percaya.
Beberapa hari terakhir, ada salah satu jualan di facebook yang menarik perhatian saya. Yaitu menjual ayam geprek untuk makan siang dan makan malam. Setiap hari banyak yang memberi komentar untuk memesan ayam geprek tersebut. Ada juga menu lain seperti ayam penyet.
Saat saya baca komentar-komentarnya, rupanya pesanan diantar dan gratis ongkir untuk wilayah sekitar. Dan lokasinya dekat dengan rumah saya sendiri. Saya bahkan tidak ingat sejak kapan berteman di facebook dengan penjual ayam geprek tersebut.
Melihat pesanan ayam geprek di beranda facebook setiap hari telah menjadi iklan tersendiri bagi saya. Banyaknya orang yang melakukan pesanan berulang mengindikasikan bahwa ayamnya enak. Harganya pun murah meriah, Cuma Rp 7.000,- dan gratis diantar ke rumah.
Pada hari yang ke sekian, akhirnya saya pun tergoda untuk memesan satu porsi ayam geprek. Saat ngobrol dengan adik saya, ternyata ia juga mau mencoba. Akhirnya saya ubah pesanan menjadi 2 porsi.
Saya pun segera memesan 2 porsi ayam geprek melalui facebook messenger. Penjual menjawab singkat dengan, okok. Kemudian menanyakan alamat karena saya adalah pelanggan baru.
Untuk pesanan makan malam, pesanan dijanjikan diantar jam 6 sore. Saya pun menunggu di sore hari dan pesanan sampai jam 6.20. Saya sih maklum saja mengapa jam 6 lewat, karena pesanannya pasti banyak, jadi harus nunggu giliran. Yang mengantar adalah perempuan penjualnya langsung. Saya pun bayar dengan uang pas, karena gratis ongkir.
Setelah dicoba, ayam gepreknya memang enak. Adik saya pun berencana untuk pesan lagi. Selain lewat facebook, juga bisa pesan lewat akun WhatsApp.
Yang berbeda dari penjual ini adalah inovasinya untuk jualan online lewat facebook dan pengantaran gratis. Untuk lokasi yang agak jauh, ada ongkir sebesar Rp 2.000. Saat ini memang belum banyak penjualan masakan online di tempat kami, apalagi masih termasuk kampung. Kalaupun ingin delivery makanan lewat gofood, ongkirnya lumayan mahal karena lokasinya memang jauh. Selain itu, masakannya memang enak.
Penjual ayam geprek ini menurut saya adalah orang yang hebat. Dia bisa mengambil peluang dan memanfaatkannya untuk pengembangan usaha. Semoga penjual dan pembeli sama-sama dilancarkan rezekinya.
0 Comments
Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar