Sudah sebelas tahun lebih sejak pertama kali saya naik pesawat pada Juni 2006. Sejak itu hampir setiap tahun saya selalu naik pesawat dengan alasan yang berbeda-beda. Kebanyakan dari perjalanan tersebut, tiket pesawat saya beli sendiri. Maka saya pun memiliki berbagai pengalaman yang berbeda dan cenderung bermetamorfosis dari awal sampai sekarang dalam masalah pembelian tiket pesawat. Perubahan ini mengiringi perkembangan teknologi, terutama internet di Indonesia.
1. Beli Tiket Pesawat di Travel Perjalanan
Tahun 2006 saat pertama kali akan kuliah ke Jakarta, maka kami harus membeli tiket pesawat ke sana. Awalnya mau minta belikan pada salah seorang kenalan Abah. Tapi tidak jadi dan kami memutuskan pergi sendiri ke travel untuk beli tiket pesawat.
Karena pengetahun dan pengalaman yang terbatas. Serta keuangan yang juga terbatas. Kami membeli tiket pesawat Banjarmasin ke Jakarta dengan harga yang paling murah, yaitu keberangkatan di pagi hari pukul 6.00. Akibatnya, pada hari keberangkatan kami harus bangun pagi-pagi sekali agar tidak ketinggalan pesawat.
Setelah pengalaman pertama tersebut, selanjutnya saya selalu membeli tiket pesawat ke travel perjalanan. Tapi harga tiket pesawat yang tidak bisa ditebak menyebabkan saya harus menghabiskan Idul Fitri satu kali di Jakarta karena tidak bisa pulang akibat mahalnya tiket pesawat.
2. Beli Tiket Pesawat Lewat Call Center Penerbangan
Entah dari mana asalnya, saya mendapatkan info bahwa kita bisa mengecek harga tiket pesawat dengan menelpon ke Call Center maskapai penerbangan.
Demi berburu tiket murah, saya pun menelpon maskapai Lion Air hanya untuk mengetahui berapa harga tiket pesawat pada jadwal libur kuliah. Untuk menghemat pulsa, saya sengaja menelpon lewat wartel yang ada di sebelah kosan.
Jika harga tiketnya murah, maka saya pun langsung membookingnya. Adapun untuk pembayaran dan memperoleh tiket, maka saya akan mendatangi travel pada keesokan harinya dengan membawa kode booking yang sudah saya peroleh.
Selanjutnya, pembayaran dan cetak tiket pesawat saya lakukan lewat travel.
3. Beli Tiket Pesawat Online Lewat Situs Resmi Maskapai Penerbangan
Ketika sudah memiliki laptop sendiri dan mulai mengenal internet, saya pun mulai bisa membedakan situs resmi maskapai penerbangan di Indonesia.
Ada banyak situs yang menyediakan penjualan tiket pesawat. Tapi saya tidak berani coba-coba membeli tiket lewat layanan ketiga yang menyediakan berbagai tiket maskapai penerbangan. Karena banyaknya situs di internet, saya tidak tahu, mana yang valid dan mana yang mungkin penipuan.
Akhirnya, saya memilih untuk mendatangi situs resmi maskapai penerbangan langsung, seperti Lion Air, Garuda, Batavia Air, Air Asia, dan yang lainnya. Saya merasa lebih bebas dalam mencari tahu harga dan jadwal penerbangan dibandingkan saat menelpon call center.
Ketika ada yang harganya cocok, saya pun langsung melakukan booking tiket pesawat. Setelah memasukkan data penumpang dan memperoleh kode booking, saya juga memperoleh kode pembayaran.
Pembayaran tiket pesawat dapat dilakukan pada mesin ATM. Struk ATM merupakan bukti yang sah yang fungsinya sama dengan tiket. Oleh karena itu struk tersebut saya simpan dengan baik sampai waktu keberangkatan.
Beli tiket pesawat lewat situs maskapai langsung menurut saya lebih aman, tanpa ada rasa waswas atau curiga. Begitu uang ditransfer, resi ATM sudah menjadi bukti yang sah sebagai tiket. Berbeda jika harus transfer lewat pihak ketiga. Selanjutnya harus menunggu etiket dikirim dulu. Jika situsnya tidak terpercaya, salah-salah uang akan melayang.
4. Beli Tiket Pesawat Lewat Aplikasi Traveloka
Pada tahun 2014, saat akan berangkat ke Jogja salah seorang teman merekomendasikan untuk beli tiket pesawat lewat Traveloka. Selama ini saya memang sudah biasa beli tiket pesawat online, tapi belum pernah lewat situs pihak ketiga. Takut tertipu.
Tapi teman saya mengaku sudah pernah terbang dengan tiket yang dibeli lewat traveloka. Selain itu, katanya ada iklannya di TV. Maklum, saya jarang nonton TV.
Akhirnya, saya coba beli tiket di Traveloka berdasarkan rekomendasi teman saya tersebut. Dengan asumsi, jika aplikasinya jelek dan penipuan, bakalan saya tulis di blog, hehe.
Ternyata, beli tiket pesawat di Traveloka sangat musah sekali. Harga yang ditawarkan sama dengan yang ada di situs resmi maskapai penerbangan. Bahkan kadang ada diskonnya. Selain itu, cukup dengan membuka satu aplikasi, saya bisa membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai maskapai penerbangan.
Etiket juga dikirimkan dengan cepat. Bahkan ada beberapa metode yang bisa digunakan. Termasuk chek in dengan menunjukkan layar aplikasi Traveloka.
Baca Juga Pengalaman Membeli Tiket Pesawat di Traveloka
Baca Juga Pengalaman Membeli Tiket Pesawat di Traveloka
Sejak saat itu saya pun selalu beli tiket pesawat lewat aplikasi Traveloka, walau kadang pernah juga beli lewat Paytren.
Metamorfosis Cara Beli Tiket Pesawat
Berbagai cara pembelian tiket pesawat di atas masih banyak digunakan oleh pengguna sampai saat ini. Walaupun saya agak kurang yakin dengan cara yang kedua.
Untuk saya pribadi, jika membandingkan cara pembelian tiket pesawat yang pertama dengan yang sekarang, rasanya sangat banyak perubahan. Terutama dari segi kemudahannya.
Dulu saya harus jauh-jauh pergi ke travel hanya untuk beli tiket pesawat. Saya pun harus pasrah dengan harga dan pilihan waktu yang ditawarkan saat itu. Bahkan sempat tidak pulang karena harga tiket pesawat yang mahal.
Sekarang semuanya bisa dilakukan hanya dengan menyentuh layar HP. Tidak hanya proses pemesanan tiket, tapi juga proses pembayarannya. Semakin mudah dilakukan dengan adanya internet dan mobile banking. Etiket yang diterima pun tidak harus diprint, tapi bisa ditunjukkan lewat HP saja.
Perkembangan teknologi telah membawa kemudahan kepada manusia. Salah satu diantaranya adalah semakin mudahnya pembelian tiket pesawat terbang.
6 Comments
dan menjadi lebih mudah krn infonya ada disini. :)
ReplyDeleteHaha, Kang Nata bisa aja. Blognya diupdate dong :D
Deleteitu sdh di update Mbak.... blog ini yang jarang di update, heheh, rata2 setiap hari saya mampir kesini walau tidak meninggalkan koment. Atut..yg punya blog ini marah, hehe....
DeleteHehe, iya, sdh saya baca. Semangat ya belajar B. Inggrisnya.
DeleteTenang, saya ngga pemarah kok, cuma suka merajuk, =D
Diluar sana ada yaang Hampir tia hri terbang Disini ada yang belum pernah terbang, 😊
ReplyDeleteSetiap orang punya kisah masing-masing :)
DeleteSilakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar