Beli Garam Online, 1 Kg 79.000 Rupiah Tambah Ongkos Kirim

Saat melihat berita di TV bahwa harga garam melonjak naik, saya biasa saja. Toh, selama ini garam yang kami konsumsi memang sudah mahal lebih dulu.

Berhubung ibu saya mengidap darah tinggi, maka masakan di rumah menggunakan garam khusus, yaitu Lososa (Low Sodium Salt). Lososa adalah garam dengan kadar Natrium yang rendah dan dikhususkan bagi orang yang memiliki darah tinggi.

Biasanya saya atau adik yang membelikan garam ini untuk Mama. Karena garam khusus, Lososa hanya tersedia di apotik atau mini market.

Dalam satu minggu ini persedian Lososa di rumah mulai menipis. Mama pun meminta kami untuk membelikan garam. Adik saya pun menyempatkan diri mengunjungi apotik. Sayangnya, dari sekian banyak apotik yang didatanginya, stok Lososa sedang habis.


Saya pun juga mendatangi beberapa mini market yang biasanya menjual Lososa. Tapi lagi-lagi persediaan sedang habis.

Setelah satu minggu tidak juga menemukan garam tersebut di toko, adik saya mengusulkan untuk beli online saja. Saya pun sempat berpikir demikian. Lagi pula saya sudah biasa belanja online.

Saya pun membuka aplikasi belanja online yang saya miliki. Yang pertama kali saya buka adalah Shopee. Sesuai harapan, Lososa tersedia di aplikasi toko online tersebut. Yang membuat saya kaget adalah harganya yang tidak terduga.

Selama ini, saya menduga harga barang online cenderung lebih murah. Karena penjual bersaing untuk memasarkan produknya. Mungkin teori ini tidak berlaku untuk garam Lososa.

Biasanya saya membeli Lososa 500gr seharga Rp 22.000 - Rp 25.000 di apotik atau minimarket. Tapi di toko online ada yang harganya sampai Rp 90.000. Sangat jauh sekali bedanya.

Baiklah, aplikasi belanja online tidak hanya satu. Saya pun menelusuri satu per satu mulai Tokopedia, Lazada, dan Buka Lapak. Adik saya membuka OLX.

Akhirnya saya menemukan Lososa 500gr seharga Rp 39.500 di Tokopedia. Menurut saya, ini sudah paling murah. Maka saya pun melakukan pesanan sebanyak tiga buah. Setelah harga dikalikan tiga, biaya pun juga harus ditambah dengan ongkos kirim.

Dengan adanya BNI mobile banking, saya bisa melakukan pemesanan dan pembayaran saat itu juga. Sekarang, hanya tinggal menunggu Pak Pos mengantarkan garam tersebut ke rumah.

Saya jadi berpikir lagi setelah membeli Lososa online. Apakah barang online memang semahal itu. Atau hal ini terjadi karena harga garam memang sedang naik. Memang sudah lama kami tidak beli Lososa karena kemarin persediaan masih ada.

Namun jika dipikir-pikir lagi harga tersebut bukan masalah. Selama ibu saya tetap bugar dan sehat, saya bersedia membayar harganya. Karena kesehatan itu memang mahal.
Baca Juga

Post a Comment

8 Comments

  1. Ketika sesuatu menjadi terasa murah..dan uang menjadi tidak "bernilai"

    Disitulah kita kembali menjadi manusia bebas.. 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak Anton termasuk yang mana nih? merasa murah atau masih mahal? 😄

      Delete
  2. Cukup Mahal garam jenis khususnya, saya baru tahu kalau orang darah tinggi itu harus mengkonsumsi garam tertentu.Saya pikir selama ini cuma dikurangi dosisnya untuk jenis garam yang bebas dijual dipasaran.

    Kalau Konsumsi garamnya di STOP saja Mbak apa dampaknya....?

    trus kalau makan dirumah makan atau ditempat orang lain bagaimana, kan tidak menggunakan garam LOSOSA ? apa ngk jadi makan... ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya bukan keharusan untuk pake Lososa. Intinya mengurangi konsumsi garam.

      Konsumsi garam tidak mungkin dihentikan, karena diperlukan oleh tubuh. Hanya harus dikurangi.

      Berhubung Mama saya itu orangnya sangat taat dengan pantangan, lebih baik dibelikan garam khusus supaya beliau enak makan.

      Kalau makan di rumah makan atau tempat lain juga tidak masalah. Kan tidak tiap hari.

      Delete
  3. Kayaknya mertua saya mesti di beliin garem model beginian nih. soalnya mertua saya itu juga punya darah tinggi.

    makannya setiap main kesana masakannya agak berkurang rasa asinnya.

    Soalnya saya suka masakan rada asin. jadi kurang nyaman kalau lagi main terus makan di mertua yang kadar asinnya sudah berkurang.

    Tapi sebagai menantu yang baik saya tidak pernah protes. he..he..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pun sebagai anak, tak suka protes masakan ibu saya,, hehe.

      Tapi garam ini memang harganya lebih mahal dari pada garam biasa.

      Delete
  4. Saya baru tahu dengan garam satu ini, bermanfaat sekali informasinya nih... ;p

    Kalau saya biasanya beli garam untuk industri untuk water treatment dan treatment di water boiler. Harga per kilo nya dari Rp 4.500,- sampai sekarang Rp 5.000,- mudah-mudahan tidak naik lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Garam memang kebutuhan yang tidak bisa lepas dari konsumsi manusia.

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar