Pengalaman Mengganti KTP Secara Online

Saat melakukan pergantian kartu keluarga, kadang diiringi dengan adanya pergantian KTP. Misalnya ketika saya menikah, maka kami membuat kartu keluarga baru dan KTP pun diganti. Waktu itu masih belum pandemi, jadi kami mengurusnya langsung di kantor Disdukcapil kabupaten Banjar. Duh, jujur aja, kantornya sempit, penuh, dan antriannya kurang jelas. Tapi akhirnya tetap selesai juga sih.


Membicarakan urusan di Capil itu kadang tidak ada habisnya. Seperti tetangga yang mau memperbaiki akta kelahiran. Awalnya mau cepat, dengan minta uruskan sama yang katanya orang dalam. Ujung-ujungnya tak kunjung selesai lebih dari sebulan. Akhirnya dia urus sendiri secara online, memang perlu waktu juga, tapi akhirnya selesai.

Dari pembicaraan dengan tetangga tersebut kami membahas status perkara online dan sebagainya. Bagi janda yang ingin menikah lagi, status di pencatatan sipil harus dirubah ke janda dulu baru bisa menikah. Dari situ saya iseng melihat KTP mama, yang ternyata masih tertulis Kawin. Padahal Abah sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Saat itu kami memang langsung mengurus berbagai hal, termasuk perubahan Kartu Keluarga. Bahkan KK kembali dirubah ketika saya menikah, tapi saya benar-benar tidak kepikiran dengan KTP Mama yang belum diganti. 

Saat menyadari KTP Mama belum diganti, kami tidak sampai panik. Toh selama ini KTP nya tetap berlaku dan bisa digunakan, termasuk mengambil uang pensiun Jandi di Bank. Selain itu, Mama juga ngga ada niat buat menikah lagi, jadi tak masalah dengan KTP nya.

Suatu hari ada telpon dari bank untuk pemberkasan kembali mengenai surat pernyataan tanda bukti diri dari Taspen. Termasuk di dalamnya melampirkan fotokopi KTP. Saat berkas akan dikirim, petugas menanyakan tentang surat keterangan janda. Karena kurang ngerti maka dikirim lah berkas yang ada.

Saat membahasnya di rumah, saya baru sadar bahwa KTP mama masih tertulis Kawin, padahal kan Mama sudah jadi janda. Takutnya ada kesalahpahaman dikira Mama menikah lagi. Padahal pensiunan janda tidak boleh menikah lagi. Kalaupun menikah, maka uang pensiunan nya dihentikan.

Untungnya selain fotokopi KTP juga melampirkan fotokopi kartu keluarga terbaru. Selain itu jika diperiksa dengan teliti maka penanggalan di KTP akan terlihat bahwa KTP tersebut sudah lama diterbitkan dan belum sempat diganti. Selain itu data online di Capil juga sama seperti kartu keluarga yang sudah benar.

Bulan berikutnya uang pensiunan Mama tetap cair. Jadi perkara berkas Taspen sudah bisa dianggap selesai. Meski begitu, saya jadi merasa tetaplah hal yang penting untuk mengganti KTP mama. Sambil mencari waktu luang untuk ke kantor Capil.

Karena ini KTP punya mama, saya pun berpikir mama harus ikut ke kantor Capil. Mama pun sempat mengusulkan apa minta bantuan dari tetangga yang kerja di Capil saja. Tapi berhubung ingat pengalaman tetangga lain yang dokumennya justru lama selesainya, saya memutuskan untuk mengurus sendiri saja. Supaya tidak ribet membawa Mama, saya putuskan survei dulu sendiri sehabis pulang dari sekolah. Berhubung sedang ujian, bisa pulang lebih awal.

Saat saya datang ke kantor Disdukcapil, ada banyak sepeda motor di parkiran. Pintu kantor tertutup dan ada dua orang ngobrol di parkiran. Salah satunya bertanya tetang tujuan saya. Saya katakan saja ingin ganti KTP. Ternyata sekarang pakai sistem online. Ada spanduk berisi nomor yang bisa dihubungi. 

Saya diminta menghubungi nomor pelayanan online. Kemudian mengirimkan foto kartu keluarga dan KTP. Adapun jika KTP nya sudah jadi, maka akan dikirim ke rumah menggunakan pos. Saya pun memoto nomor yang ada di spanduk, kemudian pulang.

Daftar nomor WhatsApp untuk pelayanan di kantor Disdukcapil Kabupaten Banjar.

Perubahan Elemen Data Kartu Keluarga 
0811 518 4101

Pindah dan Datang Penduduk 
0811 518 4102

Penerbitan Akta Kelahiran Dan Akta Kematian
0811 518 4103

Perbaikan Akta Pencatatan Sipil
0811 518 4104

Pencetakan KTP Elektronik
0811 518 4105

Online Data/Data Tidak Di Temukan Di Instansi Lain 
0811 518 4107

Penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) 
0811 516 4017

Costumer Service / Informasi Pelayanan Kependudukan 
0811 516 4100

Proses Permohonan Penggantian KTP secara online

Di rumah, saya menyimpan nomor Capil khusus untuk KTP Elektronik. Kemudian mengirim pesan lewat WhatsApp. 

Sebagai pembuka, cukup tulis salam dan sebutkan tujuan. 

Berhubung masih pagi dan termasuk jam kerja, saya langsung mendapat balasan berupa format pengisian data yang sepertinya merupakan balasan otomatis. 

Disdukcapil

Setelah dibalas, baru ditanyakan alasan saya mengajukan penggantian KTP. 

Kemudian saya diminta untuk mengirimkan foto Kartu Keluarga dan KTP mama. 

Selanjutnya permohonan saya pun akan diproses. 

Jika sudah selesai, KTP akan dikirimkan langsung ke rumah. 

Ada biaya sebesar 10.000 untuk ongkos kirim. 

Saya melakukan itu semua tak sampai 15 menit. Benar-benar cepat dan ngga pakai lama. Jauh berbeda dengan proses sebelumnya saat harus langsung berurusan di kantor Disdukcapil. Proses ini benar-benar memudahkan masyarakat yang ingin berurusan. Saya berpikir petugasnya pun lebih santai karena tak perlu berhadapan dengan kerumunan manusia seperti dulu. 

Kini saya tinggal menunggu KTP diantar ke rumah. Saya pun tidak perlu repot-repot membawa Mama. Karena jujur saja, biar tiap hari naik sepeda motor, membonceng Mama itu harus lebih waspada.

Tidak sampai satu minggu, KTP elektronik segera dikirim ke rumah langsung. Hari Rabu saya mengajukan permohonan, hari Senin KTP diantar. Petugasnya langsung mengantar ke rumah sesuai alamat di KTP. Jadi waktu itu saya tidak perlu memberikan alamat. Tidak lupa mama membayar 10.000 kepada petugas sebagai ongkos kirim.

Demikian lah pengalaman Mengganti KTP punya mama secara online. Prosedur yang dilaksanakan secara online membuat urusan lebih efisien.


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments