Legenda Patung Putri Mandalika

Patung Putri Mandalika
Patung Putri Mandalika menjadi salah satu karya seni ikonik yang bisa ditemukan di Pantai Seger. Kalau Anda sedang berada di Pantai Seger, Mandalika, maka akan ada banyak patung-patung yang berdiri di pinggir pantai. Nah, salah satu patung yang bisa dibilang ikonik adalah Patung Putri Mandalika dengan ceritanya yang misterius.

Patung yang ada di pantai Seger sendiri bukan tanpa sebab. Patung yang ada sering dilibatkan ke dalam tradisi Bau Nyale yang dipercaya oleh masyarakat Mandalika. Penasaran apa yang menarik dari patung Putri Mandalika di pantai Seger?

Kisah di Balik Patung Putri Mandalika

Patung Putri Mandalika bercerita mengenai seorang puteri yang ingin terbebas dari tiga orang laki-laki yang berupaya menahan ia di belakang. Lalu sebenarnya siapa 3 orang yang menahan putri tersebut?

Menurut legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat putri cantik pada patung tersebut adalah seorang anak dari Raja Tonjang Beru dengan istrinya bernama Dewi Seranting. Putri Mandalika sangat terkenal dengan parasnya yang begitu cantik sehingga ia diperebutkan oleh 3 pangeran dari 3 kerajaan sekalipun.

Diperebutkan oleh 3 orang sekaligus membuat masalah pada putri Mandalika yang dahulu lebih dikenal dengan Putri Nyale. Semenjak dikejar-dikejar oleh 3 pangeran, sang putri merasa hidupnya diliputi dengan ketidaktenangan.

Hingga pada akhirnya, Putri Nyale lebih memilih untuk bunuh diri. Ia mencoba untuk terjun di laut dan ketika ia menjatuhkan diri, jasadnya tidak bisa ditemukan. Kerajaan sulit untuk menemukan jasad sang putri.

Namun menurut legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitar, adanya cacing berwarna-warni atau disebut cacing palolo yang ditemukan di balik batu karang merupakan perwujudan dari Putri Nyale.

Sebelumnya tidak pernah ditemukan cacing palolo, namun setelah Putri Nyale bunuh diri dan terjun ke laut, cacing tersebut mulai bermunculan sehingga legenda menyebutkan bahwa itu adalah bentuk perwujudan Putri Nyale.

Lokasi Patung Putri Mandalika

Walau patung-patung tersebut hanya bisa diam, namun semuanya menunjukkan cerita dari legenda yang bisa dibilang menyedihkan. Patung-patung yang ada di Pantai Seger Mandalika sendiri tidak terlepas dari tradisi Bau Nyale. Tradisi tersebut kerap dirayakan setiap bulan Februari.

Adanya patung-patung di Pantai Seger ini membuat warga melakukan tradisi yang mencerminkan rasa syukur atas munculnya cacing palolo. Adanya cacing palolo sangat bermanfaat untuk masyarakat setempat.

Untuk memberi penghormatan, maka tradisi Bau Nyalepun dilakukan. Masyarakat mengadakan sebuah upacara dalam rangka menyambut musim kemarau setiap tanggal 20 di bulan 10 sesuai kalender yang dipercaya Suku Sasak.

Lokasi Patung Putri Mandalika sendiri ada di Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Konon kehadiran patung ini juga menjadi sejarah Mandalika, sebuah daerah yang mulai dikenal sejak menjadi tuan rumah motoGP 2022 yang diselenggarakan bulan Maret lalu.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments