Jika berbicara mengenai iklan, iklan pertama yang saya tonton tentulah berasal dari TV. Saat itu TVRI masih berbayar, sedangkan TV lain gratis. Oleh karenanya TVRI bebas iklan, sedangkan stasiun TV lain selalu diselingi iklan. Saat ini semua stasiun TV menampilkan iklan.
Dengan kemajuan teknologi, hiburan dan kebutuhan penunjang pun berpindah ke layar smartphone. Youtube sekarang dibanjiri iklan. Baca blog ada iklannya. Buka aplikasi pun ada iklannya.
Lalu apakah salah?
Menurut saya, iklan adalah konsekuensi dari kata gratis. Atau boleh dikatakan, sebenarnya yang kita nikmati tersebut tidak gratis, kita harus membayar kompensasi berupa melihat atau menonton iklan.
Meskipun kita disuguhi iklan yang tidak kita sukai, sebenarnya kita tetap memiliki pilihan. Tetap menggunakan aplikasi tersebut secara gratis, beralih ke premium atau berpindah ke aplikasi lain. Pilihan tetap di tangan pengguna.
Sebagai pengguna versi gratis saya merasa tidak berhak memprotes keberadaan iklan. Apalagi saya sendiri adalah publisher adsense. Setidaknya saya mencoba menempatkan diri saya pada "sepatu" pengembang.
Tentu saja, memang ada beberapa aplikasi yang iklannya dianggap terlalu eksesif. Jika menemui tipe aplikasi ini saya biasanya memilih aplikasi serupa yang iklannya masih ramah lingkungan.
Selain itu untuk beberapa aplikasi yang digunakan secara offline saya sengaja mematikan penggunaan jaringan internet pada aplikasi tersebut. Bukankah iklan hanya muncul ketika terhubung ke jaringan internet.
Daripada mengeluh terhadap iklan yang berada di luar kendali kita, lebih baik sedikit berkompromi atau berpindah ke lain aplikasi.
1 Comments
Pindah ke aplikasi lain kalo gratis biasanya juga masih ada iklannya.🤣
ReplyDeleteMembuat aplikasi itu tidak mudah, butuh waktu, tenaga dan juga pikiran agar aplikasinya bagus. Jadi menurutku kalo ada iklannya wajar, hitung hitung menghargai pengembang aplikasi agar semangat membuat aplikasi lain yang berguna.😃
Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar