Menulis Tutorial Dengan Gaya Cerpen

Sudah lumrah, saat membaca artikel tutorial biasanya disuguhi dengan gaya bahasa menggurui. Paling tidak demikianlah umumnya.

Saya sendiri ketika menulis tutorial mungkin gaya bahasanya juga demikian. Hanya saja pada paragraf pembukanya biasanya lebih personal karena apa yang saya tulis kebanyakan berasal dari pengalaman pribadi.


Rupanya ada cara lain untuk menulis artikel tutorial, yaitu dengan menulis cerpen. Itulah yang saya temukan pada artikel di Blog Sarilah berjudul "Cara Mengatasi Emoticon yang Berubah Menjadi Tanda Tanya"

Blog ini memang banyak berisi cerpen. Adminnya mengaku terbiasa menulis cerpen. Hingga artikel tutorial pun bisa berupa cerpen.

Menurut saya hal ini benar-benar baru dan menarik. Orang yang malas baca artikel tutorial pun jadi terhibur dengan membaca cerpen. Tapi dari membaca cerpen, pembaca jadi mendapat pengetahuan baru.

Saya pun tidak hanya mendapat pengetahuan baru tentang isi tutorial, tapi juga gaya baru dalam menulis tutorial. Selain berisi tutorial, cerpen pun bisa juga berupa review produk seperti review HP. 

Setelah membaca cerpen tersebut, saya mulai berpikir lagi. Kapan terakhir kali saya menulis fiksi. Selama blogging, biasanya saya menulis pengalaman pribadi. Sudah jarang sekali menulis fiksi. Terakhir saya lakukan mungkin pas masih duduk di bangku sekolah.

Hal mendasar yang saya lihat saat ini adalah perbedaan sudut pandang. Selama ini saya terbiasa menulis dengan sudut pandang orang pertama. Sangat jarang menulis dengan sudut pandang orang ketiga. Oleh karenanya saya merasa tertantang untuk mencobanya.

Jadilah saya mencoba menulis artikel cerita dengan sudut pandang orang ketiga. Tidak lupa saya kasih bumbu dengan nama sembarang saja. Beberapa kejadian pun karangan belaka. Cerita tersebut pun sempat menjadi draf beberapa hari karena ada perbaikan di sana-sini.

Tentu saja gaya bercerita saya tidak semenarik Mas Agus dalam cerpennya. Harap dimaklumi, saya masih belajar.

Baca Juga

Post a Comment

6 Comments

  1. Jadi penasaran kalau mba Nisa buat review pakai cerpen akan seperti apa 😍 hehehehe.

    Mas Agus memang beda sendiri, karena baru kali ini saya baca review atau tutorial pakai cerpen dan itu cuma ada di blog mas Agus 😂 beliau jago untuk urusan cerpen yah, mba. Tapi saya yakin cerpen mba Nisa pun nggak kalah bagusnya 😁💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemarin saya sudah publish satu. Tapi baru mirip cerpen 😅

      Nanti saya mencoba menulis lagi. Supaya terbiasa. Inspirasi utamanya tentu dari blog Mas Agus dan kisah si Jojo.

      Delete
  2. Ditunggu ahh..hahaha makin seru nih lingkaran pertemanannya.

    Masing masing mendorong dan menginspirasi yang lain untuk keluar zona nyaman dan makin berani berkreasi...

    Aku bakalan nunggu banget loh Nisa kisahnya 😇😇

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insya Allah artikel hari ini berupa cerita. Tapi mohon jangan berharap banyak, masih banyak kekurangannya. Dan ceritanya biasa saja.

      Judulnya pun seperti artikel tutorial. Ngga mirip judul cerpen sama sekali. Ah,saya bahkan ngasih judul aja bingung.

      Arrikelnya saya kasih label cerita, belum berani ngaku cerpen 😅

      Delete
  3. Pertama kali lihat tutorial bergaya cerpen di blog Kak Agus, aku juga kaget karena baru pertama kali menemukan yang seperti ini. Salut juga sama idenya karena unik dan berbeda dari yang lain hahahaha.

    Aku juga menunggu karya cerpen dari Kak Nisa. Semangat menulisnya Kak! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cerpen Mas Agus benar-benar meninspirasi bagi saya Lia.

      Saya sudah publish tuh, artikel terbaru. Tapi judulnya ngga mirip cerpen sama sekali 😅

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar