Pengalaman 12 Tahun Bersama Google Adsense

Setiap publisher Google Adsense mempunyai pengalaman uniknya masing-masing bersama Google Adsense. Publisher yang baru diterima kadang tidak lupa membuat artikel pengalaman pertama diterima Google Adsense. Selanjutnya diteruskan pengalaman menerima PIN, kemudian pengalaman menerima pembayaran pertama.

Bagi saya sendiri, sudah tidak ada kesempatan untuk menuliskan ketiga kejadian tersebut secara detail, karena sudah lupa. Meski begitu saya juga ingin berbagi pengalaman saya bersama Google Adsense dari awal hingga sekarang.

Pertama Kali Mengenal Adsense
Jika melihat tanggal yang tertera di email pertama kali saya diterima oleh Google Adsense, maka tahun yang tertera adalah 2008. Wow, sudah lebih dari 10 tahun yang lalu.

Saat itu saya masih duduk di bangku kuliah dan sudah punya laptop sendiri. Lebih tepatnya, saya baru beli laptop pada tahun itu. Untuk koneksi internet, biasanya nebeng fasilitas wifi yang disediakan kampus. Saat di kosan, nebeng wifi dari tetangga. Saat itu saya belum mengenal modem, apalagi HP android.

Pada tahun itu pula pertama kali saya mengenal blog. Awalnya lihat blog teman, akhirnya bikin sendiri. Saya pun mulai mengisinya dengan tulisan tentang kegiatan sehari-hari atau kegiatan kampus.

Saya tidak ingat tepatnya kapan dan bagaimana, saya mendapat penawaran untuk bergabung dengan Google Adsense. Anda tidak salah baca, saya mendapat penawaran dan tidak pernah mengajukan diri. Saya pun mengisi form pendaftaran dan langsung diterima.

Setelah itu, saya tidak ingat detailnya. Setidaknya saya hanya memasang kode iklan sesuai petunjuk. Kebetulan iklan bisa langsung dipasang di template. Tidak ribet.

Hanya saja, waktu itu saya adalah mahasiswa yang lebih mementingkan pembelajaran. Setelah itu saya sibuk dengan perkuliahan dan blog terlupakan. Saya juga tidak pernah melihat adanya dollar di beranda adsense. Toh blog saya memang sepi pengunjung.

Menghasilkan Uang di Internet Dengan Adsense

Pada tahun 2012 saya mulai aktif ngeblog lagi dan aktif di internet. Saya membuat email baru dan blog baru. Bagi saya kala itu, blog adalah penyelamat hidup saya setelah tepuruk selama dua tahun sebelumnya (yang ini lain lagi ceritanya).

Selain rajin menulis di blog, saya juga rajin berselancar di internet. Saya mulai memikirkan cara untuk menghasilkan uang. Selain melamar kerja di dunia nyata, saya pun mencari peruntungan di internet. Saat itu saya memiliki beberapa pengalaman tertipu bisnis online di internet. Sehingga saat ini saya bisa menentukan mana bisnis online yang layak saya ikuti.

Dari berbagai bisnis abal-abal, ada satu bisnis yang terbukti membayar, yaitu Google Adsense. Saya pun mencoba mendaftar dengan blog baru yang saya miliki saat itu. Email balasan datang dan pengajuan saya ditolak. Alasan penolakannya adalah karena saya sudah memiliki akun adsense sebelumnya.

Untungnya saya orang yang setia. Meski sering bikin email baru, saya memiliki sebuah email utama sebagai email pemulihan untuk berbagai email lainnya. Dengan berbagai upaya, akhirnya saya bisa login ke email adsense yang sudah diterima. Meskipun waktu itu daftarnya cuma lewat blogspot, tapi akun adsense lama tersebut adalah akun non hosted dengan mata uang dollar.

Setelah itu, saya pun semakin rajin menulis artikel di blog. Meski penghasilan di beranda adsense hanya nol koma sekian dollar, setidaknya mulai ada pergerakan.

Mendapat PIN Google Adsense

Saya bukanlah blogger profesional. Kegiatan blogging dilakukan sambil mengisi waktu luang. Maka perlu waktu berbulan-bulan bagi saya untuk mengumpulkan saldo sebesar 10 dollar. Ketika saldo tersebut sudah tercapai, maka PIN pun segera dikirim ke rumah.

Untungnya alamat rumah kami mudah dicapai oleh Pak Pos. Waktu itu tidak perlu pakai drama PIN nyangkut dimana-mana. Nama dan alamat saya tertera dengan jelas. Verifikasi PIN adsense pun berlangsung dengan lancar.

Menerima Cek dari Google Adsense

Saya rasa ini adalah pengalaman spesial yang tidak akan dirasakan oleh publisher saat ini. Siapa pula yang sekarang mau menerima cek, sedangkan proses pencairannya susahnya minta ampun.

Kalo tidak salah kejadiannya sekitar tahun 2013, saya menerima pembayaran pertama dari Google Adsense berupa cek. Sama halnya dengan PIN Adsense, cek dikirim ke rumah melalui pos (sayang saya ngga punya fotonya).

Perasaan pertama saat saya menerimanya adalah bahagia. Adsense terbukti membayar dan cek ditangan saya adalah buktinya. Baru setelah itu saya bingung bagaimana mencairkannya.

Bank yang tertera dalam cek tersebut tidak ada Kalsel. Hanya ada di pulau Jawa. Pun jika saya ingin mencairkannya ke bank lain, prosedurnya susah dan tidak meyakinkan. Petugas bank bahkan heran sendiri dari mana saya memperoleh cek tersebut. Akhirnya cek tersebut batal dicairkan.

Untungnya, cek yang tidak dicairkan, uangnya tak akan hangus. Jika sekitar 3 bulan cek tidak dicairkan, maka uang akan dikembalikan ke saldo Adsense.

Saya mencoba mencari penyelesaiannya di internet. Siapa tahu ada yang mengalami pengalaman serupa. Ternyata publisher lain menggunakan metode pembayaran dengan Western Union (WU). Saat itu metode pembayaran lewat rekening belum ada.

Saya juga ingin mengubah metode pembayaran saya ke WU, namun tak ada pilihannya di menu pembayaran saya. Rupanya, karena akun adsense yang saya miliki adalah akun bisnis, sedangkan pilihan pembayaran lewat WU hanya ada di akun personal. Saya bahkan sudah lupa kenapa waktu itu membuat akun bisnis adsense.

Karena belum menemukan jalan keluar, saya pun memutuskan untuk menahan pembayaran adsense sementara. Saya naikkan ambang batas hingga 1000 dollar yang saya yakin tidak akan tercapai selama berbulan-bulan.

Membayar Pembuatan Akun Google Adsense

Saya sempat down terkait metode pembayaran ini. Blog sudah menghasilkan, tapi uangnya tak bisa diambil. 

Kebetulan waktu itu sudah mulai marak para blogger baru yang tergabung di Google Adsense. Akun Adsense pun mulai terbagi menjadi hosted dan nonhosted. Pendaftaran adsense saat ini masih tergolong mudah.

Saya pribadi, tak berani coba-coba. Saya paham dengan peraturan adsense dan larangan memiliki lebih dari satu akun. Hanya saja, saya memerlukan sebuah akun adsense personal jika ingin menikmati uang adsense. Akhirnya saya pun memesan untuk dibuatkan sebuah akun adsense dengan data Ayah saya. 

Akun yang saya terima adalah akun adsense non hosted. Waktu itu harganya Rp 75.000,-. Setidaknya harga tersebut masih sebanding dengan pemasukan saya perbulannya dari Google Adsense.

Saya pun memasang kode iklan adsense baru tersebut di blog saya yang sudah banyak trafiknya. Saya pun melewati lagi tahapan verifikasi PIN setelah ambang batas tercapai. Berikutnya saya kembali mengumpulkan dollar di akun baru selama beberapa bulan.

Menerima Pembayaran Lewat Western Union

Setelah saldo saya mencapai ambang 100 dollar pembayaran pun segera diterbitkan melalui western union. Awalnya saya bingung bagaimana cara menerimanya. Pengalaman sebelumnya, cek dikirim lewat pos ke rumah. Sedangkan untuk WU, saya hanya menerima kodenya di laman adsense.

Rupanya kode tersebut harus saya salin dan saya harus pergi sendiri ke kantor pos untuk mencairkannya. Berhubung akun adsense baru tersebut menggunakan nama ayah saya, maka pergi ngambil uangnya pun bareng saya ayah. Pake KTP beliau dan beliau juga yang tanda tangan.

Akhirnya, kali ini saya bener-bener bisa megang uang dari adsense pada tahun 2014. Bukan lagi lembaran cek seperti pengalaman sebelumnya. Sebagai wujud syukur, tidak lupa saya memberikan sedikit uang untuk orang tua saya dari uang adsense tersebut. Setidaknya mereka juga bisa merasakan uang adsense.

Sejak saat itu, setiap beberapa bulan sekali, saya ke kantor pos dengan ditemani ayah untuk mencairkan uang pembayaran dari Aadsense.

Menerima Pembayaran Lewat Rekening Bank

Setelah beberapa kali menerima pembayaran lewat WU, Google Adsense kembali menerapkan pembaharuan. Metode pembayaran melalui rekening bank mulai bisa diterima. Akun adsense bisnis saya pun bisa menerima pembayaran lewat rekening bank. 

Meskipun namanya akun bisnis, nyatanya nama yang tertera di pembayaran adalah nama saya. Proses menambahkan rekening bank pun cukup mudah. Bank BNI Syariah pun jadi pilihan pembayaran saya. Saya segera merubah ambang batas pembayaran ke 100 dollar. Bulan berikutnya, saldo adsense saya yang telah berbulan-bulan tertahan bisa dicairkan.

Sejak saat itu saya kembali menggunakan akun adsense milik saya sendiri. Sedangkan akun adsense atas nama ayah saya saya serahkan pada adik.

Menerima Pembayaran Setiap Bulan

Dunia perbloggingan memang pasang surut. Blog ini pernah mengalami masa kejayaannya dengan view mencapai 10.000 per hari. Trafik yang tinggi, tentu penghasilan adsense juga meningkat. Jika sebelumnya saya harus mengumpulkan selama beberapa bulan untuk mencapai ambang batas, maka saya pun akhirnya bisa menerima pembayaran setiap bulan. Mungkin tak sebanyak blogger di luaran sana, tapi saya cukup senang dengan nominal yang saya terima.

Sayang pencapaian tersebut belum bisa saya pertahankan.

Pelanggaran Adsense dan Banned Blog

Sebagai blogger dan publisher, saya masih harus banyak belajar. Dalam perjalanannya, saya juga pernah melanggar kebijakan terkait hak cipta. Waktu itu saya masih awam sekali mengenai kekayaan intelektual ini. 

Sayangnya, waktu saya sadar akan adanya teguran dari Google Adsense, waktu teguran selam 3 hari telah lewat. Meskipun saya mencoba memperbaiki kesalahan setelahnya, pengajuan bandingnya tetap gagal. Akhirnya salah satu blog saya tersebut benar-benar dibanned oleh Adsense.

Setelah kejadian itu, saya lebih perhatian terhadap email yang masuk, terutama email dari adsense. Ketika saya mendapat teguran terkait artikel di blog ini, saya sigap langsung memperbaikinya. Blog ini pun selamat dan monetise bisa dilanjutkan.

Monetise Channel Youtube

Setelah adsense di blog mulai banyak peraturan, Google membuka kesempatan monetise di Youtube. Akun Youtube saya yang isinya hanya beberapa video pun langsung diterima monetisenya. Waktu itu peraturan monetise Youtube sangat simpel. Cukup upload satu video, daftar, langsung bisa monetise. Channel saya termasuk di dalamnya.

Namun karena pada dasarnya saya memang bukan Youtuber, maka channel saya tidak begitu berkembang. Dollar yang masuk pun hampir tak terlihat. Meski begitu, karena akunnya menyatu dengan adsense blog, nilai yang sedikit tersebut tetap masuk ke pembayaran.

Setelah Youtube mulai memberlakukan peraturan 1000 subsriber dan 4000 jam tayang. Monetise channel saya otomatis langsung mati. Meski begitu, saya tidak menjadikannya sebagai beban karena saya pribadi lebih cenderung kepada blog.

Google Adsense ku Sekarang

Sebenarnya tidak banyak perubahan yang berarti pada akun Google Adsense saya. Fitur-fitur baru seperti matched content, autoads, dan sellers.json semuanya untuk kemudahan pulisher dan pengiklan.

Justru perubahan besar yang saya rasakan saat ini adalah trafik blog yang menurun tajam jika dibandingkan masa sebelumnya. Mau tidak mau penurunan trafik juga berimbas kepada penurunan penghasilan adsense. Jika sebelumnyanya saya bisa pay out tiap bulan, kali ini saya kembali harus mengumpulkan selama beberapa bulan untuk bisa menerima pembayaran.

Adsense memang bisa menjadi penyemangat dalam kegiatan blogging. Namun ia bukan satu-satunya motivasi utama saya. Oleh karenanya sebagai blogger non profesional saya menjalani kegiatan blogging secara santai dan bebas. Pemasukan dari Adsense tentu saya terima dengan senang hati, tapi saya juga tidak akan menjadikannya sebagai beban yang harus dipenuhi.

Inilah kisah saya bersama Google Adsense. Jika dibandingkan dengan para Youtuber dan blogger sukses, maka boleh dikatakan saya sangat jauh tertinggal dan malah mengalami kemunduran. Tapi apakah saya gagal?

Menurut saya pribadi saya tidak gagal. Keberhasilan utama saya adalah ketika saya memutuskan untuk menulis di blog lagi pada tahun 2012 dan terus menulis hingga sekarang. Menjadi blogger adalah salah satu jalan yang saya pilih untuk berdamai dengan keadaan pada saat itu. Adapun penghasilan dari Adsense adalah bonus yang saya dapatkan.

Bagaimana dengan Anda? Care to share?
Baca Juga

Post a Comment

11 Comments

  1. saya mah baru bisa menonton keberhasilan orang lain aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga segera bisa merasakan keberhasilan sendiri ☺

      Delete
  2. #sungkem sama senior wakakaka

    Lama juga ya perjalanan jadi Adsensernya yah..

    Menurut saya sih nggak gagal Nisa karena tujuannya kan berbeda.

    Saya lagi nunggu cerita tentang yang 2 tahun itu loh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cerita yang dua tahun belum pernah saya tulis di blog mana pun, Pak. Mungkin sekedar serpihannya, di beberapa blog lain. Masih menata hati, alur, bahasa, waktu, dll untuk menuliskannya, hehe.

      Delete
  3. Terimakasih shering pengalaman,ninggalkan komentarnya saya dimari bolehkah,salam blogger.

    ReplyDelete
  4. Gilaakkk ngeblognya udah lama banget ternyata,, dan beruntungnya krena dulu mungkin adsense blum populee jd adsense yg minta gabung,,, sekarang mahh udah minta gabung berkali2 tetap aja ditolak.... Mungkin karena say masih pemula d blog

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ngeblognya memang sudah mulai sejak lama. Tapi dibawa enjoy aja, jadi cuma begini-begini aja dari dulu, hehe.
      Yang penting tetap semangat nulis meski ditolak adsense, mungkin rezeki datang dari tempat yang lain.

      Delete
  5. Keren banget, Mba, udah ngeblog dari lama. Mudah-mudahan konsistensinya bisa nular ke saya. Saya malah baru dua hari yang lalu daftar AdSense (iseng-iseng). Apapun hasilnya saya berserah diri, karena memang nggak begitu mengharapkan buat diterima, sih, hehehehe. Tapi, yaaah, bersyukur semisal diterima. Kalau ditolak juga bukan berarti saya gagal atau apa, hihi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. DIbilang konsisten, ngga juga sih Mba. Kadang saya juga hiatus beberapa bulan terus balik ngeblog lagi.

      Semoga adsensenya diterima. 😊

      Delete
  6. apa mau dikata, berat gajian rutin setiap bulan google adsense, diatas 10,000 pageview setiap hari

    ReplyDelete
    Replies
    1. pageview saya belum nyampe segitu. Jadi memang berat 😅

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar