Traveloka, Kapan Lagi Ya Saya Naik Pesawat?

Setiap kali saya berangkat ke Banjarmasin dari Astambul atau Banjarbaru, saya selalu melewati Bandara Syamsudin Noor. Maka pertanyaan yang terbersit di benak saya adalah, kapan lagi ya, saya naik pesawat?

Ya, saya keranjingan naik pesawat. Sejak tahun 2006 sampai sekarang, semacam ada kewajiban bagi diri saya sendiri, bahwa minimal satu kali setahun saya harus naik pesawat.

Oleh karena itu, ada satu aplikasi yang wajib ada di android saya meskipun saya berganti HP, yaitu aplikasi Traveloka.

Pengalaman Pertama Menggunakan Traveloka

Pertama kali kenal Traveloka beberapa tahun yang lalu atas rekomendasi seorang teman. Saya percaya padanya karena ia pernah terbang dengan pesawat yang tiketnya dipesan melalui Traveloka. Lagi pula menurutnya iklan Traveloka sering muncul di TV. Sayang saya jarang menonton TV.

Saya pun akhirnya mendownload aplikasi Traveloka. Tiket pesawat pertama yang saya beli melalui Traveloka adalah tiket dari Banjarmasin ke Jogjakarta. Saat itu saya harus membawa dua orang siswi untuk lomba di UGM. Meskipun guru baru pada waktu itu, saya dipercaya untuk menjadi pendamping kedua siswi tersebut. Mungkin karena saya punya pengalaman melakukan perjalanan ke Pulau Jawa.

Traveloka memberikan etiket melalui tiga cara yaitu:

- Lewat SMS
- Lewat Email
- Lewat Aplikasi Traveloka itu sendiri

Berhubung pengalaman pertama, etiket yang saya peroleh lewat email kemudian saya print. Bagaimanapun juga memegang tiket berbentuk kertas rasanya lebih meyakinkan.

Setelah pengalaman pertama yang berlangsung dengan mulus, berikutnya saya selalu memesan tiket pesawat melalui aplikasi Traveloka.

Yang saya sukai dari aplikasi ini adalah, saya bisa membandingkan sekaligus berbagai harga tiket pesawat dari maskapai penerbangan yang berbeda. Pilihan waktu juga terpampang jelas. Semua tercantum dalam satu halaman sehingga mudah menentukan pilihan.

Harga yang ditawarkan oleh Traveloka cenderung lebih murah. Bahkan hampir setiap hari ada diskon dari Traveloka. Diskon tersebut bisa berupa diskon tiket pesawat, hotel, atau pun lainnya. Perhatian utama saya biasanya pada tiket pesawat.

Metode pembayaran dalam Traveloka pun juga beragam. Tentu saja favorit saya adalah lewat transfer bank. Nomor rekening Traveloka tersimpan sebagai salah satu rekening favorit pada akun mobile banking dan internet banking yang saya miliki.

Traveloka

Terbang ke Luar Negeri Dengan Traveloka

Tiket pertama yang saya beli untuk berangkat ke luar negeri juga dibeli melalui aplikasi Traveloka. Prosesnya yang mudah dan cepat menyebabkan saya tahu-tahu sudah memesan tiket pesawat dan hotel untuk berangkat ke Singapura keesokan harinya.

Ketika aplikasi Traveloka bersanding dengan mobile banking, rasanya saya bisa terbang ke mana saja. Tapi tentu saja, jika ada uang dalam rekening saya, hehe.

Pada perjalanan kali ini saya tidak memprint etiket. Tapi hanya memperlihatkan layar Traveloka pada saat chek in di bandara. Rasanya sudah seperti iklan di TV.

Dalam perjalanan dadakan tersebut, ternyata android saya harus mati begitu tiba di hotel. Tapi beruntungnya, nomor HP yang terdaftar di Traveloka menggunakan HP yang satunya. Meski hanya dengan memperlihatkan SMS dari Traveloka, proses cek in di hostel berlangsung dengan lancar.

Kepo Harga Tiket Pesawat

Kadang kala saya membuka aplikasi Traveloka hanya sekedar ingin mengetahui berapa harga tiket ke suatu kota atau negera. Menyenangkan saja melakukannya.

Suatu ketika, saya sedang membicarakan negara India dengan seorang teman. Kemudian kami berkhayal akan segera berangkat ke negara tersebut. Tangan saya pun sigap langsung membuka aplikasi Traveloka. Tentu saja hanya sekedar untuk tahu berapa uang yang harus kami kumpulkan agar bisa berangkat ke sana.

Saya juga penasaran dengan harga tiket pesawat ke Istanbul, Turki. Namanya yang mirip Astambul, tempat tinggal saya, seakan jadi motivasi tersendiri buat saya.

Traveloka seakan sudah menjadi rujukan resmi bagi saya untuk mengetahui harga tiket pesawat ke berbagai tempat. Dari sana saya tahu bahwa tiket Banjarmasin - Jakarta biasanya lebih murah daripada harga tiket Banjarmasin - Jogjakarta. Padahal jika dilihat di peta, Jogjakarta itu lebih dekat.

Reschedule Penerbangan

Berhubung teman-teman tahu bahwa saya suka membeli tiket pesawat lewat Traveloka, kadang mereka lebih suka minta belikan tiket pesawat lewat saya saja.

Beberapa bulan yang lalu, salah saorang teman saya minta belikan tiket untuk orangtuanya yang ingin ke Jawa. Sebagai teman yang baik, saya hanya membantunya untuk membelikan tiket di traveloka menggunakan akun saya. Lumayan, poinnya buat saya, hehe.

Dua minggu kemudian, dia bertanya kepada saya, apakah tiket yang sudah dibeli tersebut bisa dirubah tanggal keberangkatannya. Padahal proses pembayaran sudah dilakukan dan etiket juga sudah terbit. Tapi dengan mantap, saya menjawab, Bisa.

Sebenarnya saya belum pernah melakukan reschedule sebelum ini. Tapi saya melihat ada pilihan tersebut pada menu di Traveloka.

Agar tidak terjadi kesalahan, saya memastikan benar-benar apakah jadwal penerbangannya memang benar-benar mau dirubah. Saya juga memastikan tanggal keberangkatan yang baru.

Ternyata proses reschedule semudah proses awal pemesanan tiket pesawat. Sangat mudah dan cepat. Memang ada sedikit tambahan pembayaran untuk menyesuaikan dengan harga yang baru. Tapi hal tersebut bukanlah masalah.

Jika tidak ada menu reschedule ini, tidak terbayang bagaimana rasa tidak nyaman dengan teman saya tersebut. Memang dari awal dia sendiri yang mengatakan fix pada tanggal yang pertama. Tapi jika dia mengatakan ada perubahan tanggal dan ternyata tidak bisa direschedule, maka saya yang membelikan tiketlah yang jadinya merasa tidak nyaman.

Demikianlah berbagai pengalaman saya dengan Traveloka. Jadi, kapan lagi ya, saya naik pesawat?
Baca Juga

Post a Comment

17 Comments

  1. lah....tinggal naik saja Mbak klu ingin naik pesawat, kan sering melewati Bandara, sudah itu turun lagi.beres :)

    tapi maksudnya ingin jalan2 naik pesawat terbang yach Mbak....? jangankan Mbak saya juga mau, hehe....

    soalnya belum pernah merasakan naik pesawat terbang, seringnya main pesawat2an terbang dari kertas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo naik terus turun lagi ngga puaslah. Maunya langsung terbang keliling dunia, hehe.

      Saya doain Kang Nata segera merasakan naik pesawat terbang beneran, yang beneran terbang. Kalo lewat kalimantan, nanti minta pilotnya singgah 😁

      Delete
    2. AMIN.Mudah2an bisa terbang ke Mekkah Arab Saudi agar bisa Umroh dan Naik Haji.

      Loh koq minta pilotnya yang singgah,bukannya saya.. hehehe,,,( bcanda ).

      Delete
    3. Aamiin, semoga kita semua bisa berangkat ke tanah suci.

      Iya, saya memang mengundang pilotnya, bukan Kang Nata, haha 😁😁 (becanda)

      Delete
    4. dan kebetulan Pilotnya adalah saya, hahahaha......

      Delete
  2. Saya sudah setahun lebih ga naik pesawat.. cuma saya nggak merasa kangen... hahahahaha

    Justru saya malas sekali kalau harus bepergian. Mungkin karena di masa dulu, saya sering bepergian kesana kemari karena tugas kantor dan efeknya sekarang malas pergi kemana-mana.

    Lebih suka kerja rutin dari rumah ke kantor dan saat pulang bertemu sama keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya percaya sama Pak Anton, mah. Saking seringnya naik pesawat, sudah sampai bosan, haha.

      Biarlah kami yang muda ini menikmati berbagai petualangan. Nanti disempatkan singgah ke kota hujan 😊

      Delete
    2. Sini ditunggu... awas yah kalau ga kesini

      Delete
    3. Tuuuhhh..... Mbak Di Tantang oleh Pak Anton untuk mampir.

      kalau nyasar cari saja lapangan SEMPUR, biasanya Pak Anton Standby disana untuk ambil gambar, hehehehe......

      Delete
    4. Hmm,,, doakan aja, Pak ada rezeki dan kesempatan...

      Soal petunjuk arah, saya sudah biasa nyasar. Nanti kan tinggal buka Lovely Bogor, baca artikel petunjuk arah. 😁

      Delete
  3. jadi pengin naik pesawat juga. sebab seumur-umur belum pernah ngerasain.

    kapan mbak nisa ada rencana terbang ke jakarta. boleh mampir kok kalau mau. nanti kita biar sama-sama main ke Bogor ketemu Orang Tua (Pak Anton maksudnya) he..he..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ide bagus. Sekalian ajakin Kang Nata supaya berangkat juga. Jadi kita bisa ke Bogor bareng-bareng :)

      Delete
    2. Ah.... ngk bisa ikut, titip salam saja, hehehe :)

      Soalnya saya suka mabuk kalau perjalanan jauh...kwkwkwkwk :)

      Delete
    3. Hadeuh kalau Kang Nata sama Nisa emang perlu naik pesawat.. kalau Mas Andi.. turun dimana mas..

      Delete
    4. terjun payung sepertinya PAk,,,,,haha.

      Delete
  4. kalau saya nanti mau diajak aja oleh nisa hehe,

    sebenarnya e-tiket yang melewati hp ini saya suka gugupan karena pengalaman takut mati hp, apalagi hp saya tidak hemat baterai. Tapi seperti kata nisa tadi ada alternatif bila hp android mati. Ilmu baru bagi saya, makasih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ka, nanti kapan-kapan kita jalan-jalan, hehe

      Dulu itu pas banget pake HP dua buah. Pas android mati, sms dari Traveloka ada pada hp yang satunya. Aman deh :)

      Delete

Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar